Laporan Akhir Penelitian: Cognitive Behavior Therapy dalam Menurunkan Gejala pada Spesific Phobia

Astuti, Kamsih and Peristianto, Sheilla Varadhila (2021) Laporan Akhir Penelitian: Cognitive Behavior Therapy dalam Menurunkan Gejala pada Spesific Phobia. Laporan Penelitian. Universitas Mercu Buana Yogyakarta.

[thumbnail of LAPORAN AKHIR PENELITIAN]
Preview
Text (LAPORAN AKHIR PENELITIAN)
Laporan Akhir Penelitian CBTKamsih Astuti.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Setiap individu terlahir memiliki emosi. Emosi dapat berupa perasaan senang, bahagia,
sedih, bahkan rasa takut sekalipun. Rasa takut muncul sebagai reaksi atas objek atau situasi
tertentu yang sifatnya mengancam dan berbahaya. Rasa takut yang berlebihan terhadap benda
atau situasi tertentu dengan alasan yang tidak masuk akal dan tidak sesuai dengan kenyataan
disebut dengan fobia (Rafy, 2004). Pada umumnya fobia terbentuk pada saat masa kecil (King,
2013). Nevid, Rathus dan Greene (2005) menambahkan beberapa penyebab fobia adalah adanya
proses belajar classical conditioning dan operant conditioning atau proses meniru berdasarkan
sudut pandang behavioristik dan adanya distorsi kognitif yang berlebihan serta self efficacy
rendah saat berhadapan dengan stimulus fobia berdasarkan sudut pandang kognitif. Lahey (2012)
membagi fobia menjadi tiga kategori yaitu fobia sosial, agorafobia, dan fobia spesifik.
Carter dan Seifert (2017) menyatakan bahwa fobia spesifik adalah ketakutan pada objek
atau situasi tertentu sehingga mengantisipasi untuk melihat objek ketakutan dan dapat memicu
respon fobia. Penderita fobia spesifik memiliki resiko untuk mengembangkan gangguan
kecemasan lain dan depresi mayor (Donker et al, 2019). Oleh sebab diperlukan penanganan yang
tepat bagi penderita fobia agar individu dapat menjalankan aktivitas sehari-hari tanpa harus
merasakan kecemasan secara terus menerus.
Salah satu terapi yang efektif digunakan untuk mengatasi fobia adalah cognitive behavior
therapy (CBT). Nathan dan Gorman (2007) mengemukakan bahwa CBT terdiri dari terapi
pemaparan dan restrukturisasi kognitif diperlukan bagi orang-orang yang memiliki fobia
spesifik. Menurut Mansell (2007) CBT merupakan terapi anjuran yang menunjukkan hasil yang
lebih efektif untuk gangguan kecemasan dan fobia.
Penerapan CBT pada penderita fobia spesifik oleh Melianawati (2014) yang menunjukkan
hasil bahwa CBT dengan teknik coping desensitization atau desensitisasi sistemastis dapat
menurunkan intensitas kondisi fobia individu dewasa awal dengan kecenderungan neurotik.
Desensitisasi sistematik adalah teknik yang digunakan untuk melemahkan respon terhadap
stimulus yang tidak menyenangkan dan mengenalkan stimulus yang berlawanan
(menyenangkan) (Nathan & Gorman, 2007). Berdasarkan hal tersebut, dapat dirumuskan bahwa
penelitian ini hendak mengetahui efektivitas CBT khususnya dengan teknik desensitisasi
sistematis dalam menurunkan gejala pada penderita fobia spesifik.

Item Type: Monograph (Laporan Penelitian)
Uncontrolled Keywords: cognitive behavior therapy; specific phobia; desensitisasi sistematis
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology
Divisions: Fakultas Psikologi > Program Studi Psikologi
Depositing User: Perpustakaan UMBY
Date Deposited: 20 Jan 2022 01:40
Last Modified: 20 Jan 2022 01:40
URI: http://eprints.mercubuana-yogya.ac.id/id/eprint/14210

Actions (login required)

View Item
View Item