Telur asin merupakan istilah untuk makanan yang berbahan telur yang diawetkan
dengan cara diasinkan. Telur yang biasanya disebut telur asin adalah telur bebek. Telur
asin palsu adalah telur asin yang terbuat dari telur ayam dan dicat menyerupai telur itik.
Telur ini tidak melalui proses pengawetan sebagaimana mestinya telur asin dibuat. Cara
untuk membedakan telur asin dan palsu bisa dilihat dari cangkang telurnya. Apabila
cangkang telur asin asli maka bersih, tidak bernoda dan tidak bercorak sedangkan
cangkang telur asin palsu terdapat noda dan mempunyai corak. Tujuan dari penelitian ini
adalah mampu mengidentifikasi telur asin dengan menggunakan metode Least Square
Classifier.
Dalam studi kasus ini ciri yang diambil menggunakan wavelet dan histogram.
Untuk wavelet nilai yang diambil adalah mean ca, mean ch, mean cv, mean cd, standar
deviasi ca, standar deviasi ch, standar deviasi cv, standar deviasi cd sedangkan untuk
histogram nilai yang diambil adalah mean r, mean g, mean b, deviasi standar r, deviasi
standar g, standar deviasi b, skewness r, skewness g, skewness b, kurtosis r, kurtosis g,
kurtosis b. Nilai yang didapat dari ekstraksi ciri tersebut digunakan untuk proses pelatihan
dan proses pengujian menggunakan Least Square Classifier.
Hasil identifikasi dengan metode Least Square Classifier pada pengujian
menggunakan 50 data citra untuk pelatihan dan 20 data citra untuk pengujian. Pada
proses pengujian dengan memakai 20 ciri telur asin asli berhasil dikenali sebesar 100%
dan pada telur asin palsu dikenali sebesar 100% sehingga tingkat keberhasilan dalam
identifikasi dengan metode Least Square Classifier adalah 100%.
Kata kunci: telur asin, Least Square Classifier, wavelet, histogram