Wulandari, Widyanti (2018) RESILIENSI PADA ANAK YANG MEMILIKI ORANGTUA BEDA AGAMA. Skripsi thesis, Universitas Mercu Buana Yogyakarta.
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (150kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (286kB) | Preview |
|
|
Text
BAB II.pdf Download (312kB) | Preview |
|
![]() |
Text
BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (295kB) |
|
![]() |
Text
BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (596kB) |
|
![]() |
Text
BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (263kB) |
|
![]() |
Text
COVER DAN LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
|
![]() |
Text
SKRIPSI FULL TEXT.pdf Restricted to Repository staff only Download (4MB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara mendalam gambaran resiliensi pada anak yang memiliki orangtua beda agama. Responden utama dalam penelitian ini satu orang dengan karakteristik sebagai berikut: Anak yang telah memasuki umur dewasa awal dengan usia 21-23 tahun, anak yang memiliki orangtua beda agama yang masih tinggal/hidup bersama (tidak cerai), anak yang memiliki orangtua beda agama dengan ibu beragama kristen dan ayah beragama islam ataupun sebaliknya, tidak memiliki batasan komunikasi (tuna wicara), anak yang masih menjadi tanggung jawab orangtua (belum menikah). Keadaan orangtua yang berbeda agama akan memberikan sebuah tekanan dan dampak negatif bagi anak, maka oleh sebab itu anak membutuhkan kemampuan resiliensi untuk mampu menghadapi permasalahan perbedaan agama orangtua tanpa harus melakukan hal yang merusak diri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan menggunakan wawancara dan observasi sebagai alat pengumpul data. Hasil penelitian menunjukan bahwa responden YN memperlihatkan kemampuan resiliensi yang tinggi, dikarenakan responden memperlihatkan tujuh kemampuan dari tujuh aspek dari Reivich dan Shatte. Tujuh kemampuan tersebut adalah kemampuan responden yang sudah bisa mengatur emosi, memiliki kontrol impuls yang baik, rasa optimis yang tinggi unuk masa depan, mampu menganalisis masalah, memiliki rasa empati terhadap apa yang adik-adik responden dan teman-teman rasakan, percaya dengan kemampuan untuk mengatasi setiap permasalahan serta mampu mengambil hal-hal positif dari permsalahan yang terjadi. Selain itu, hal-hal yang membantu responden membentuk sikap yang resiliens juga berasal dari tiga faktor menurut Grotbeg yaitu I Am, I Have, dan I Can. Kata kunci: Resiliensi, Anak dengan Orangtua Beda Agama
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information/ Lokasi Hardcopy: | 1. Anwar, M.Si 2. Novia Sinta Rochwidowati, M.Psi., Psikolog |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology |
Divisions: | Fakultas Psikologi > Program Studi Psikologi |
Depositing User: | Psikologi UMBY |
Date Deposited: | 24 Aug 2018 04:39 |
Last Modified: | 24 Aug 2018 04:39 |
URI: | http://eprints.mercubuana-yogya.ac.id/id/eprint/3517 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |