TURONGGO MUDHO SAKTI

Film dokumenter ini membahas tentang sebuah kelompok kesenian jathilan dari Yogyakarta yang bernama Paguyuban Kesenian Jathilan Turonggo Mudho Sakti. Di mana paguyuban ini telah berdiri sejak tahun 1991 dan masih eksis sampai sekarang dalam berkesenian. Tidak dapat dipungkiri bahwa saat ini kebudayaan tradisional seperti jathilan mulai tergerus oleh invasi budaya populer yang belakangan ini semakin massif, untuk itu penulis sangat tertarik untuk mengetahui apa upaya dari Paguyuban Turonggo Mudho Sakti dalam menjaga eksistensi ditengah arus budaya populer. Untuk mendapatkan informasi tentang bagaimana cara Paguyuban Turonggo Mudho Sakti dalam menjaga eksistensi ditengah arus budaya populer untuk kemudian dikemas ke dalam bentuk film dokumenter, maka penulis mengunakan metode penelitian kualitatif dengan metode deskriptif analisis kualitatif, sedangkan untuk teknik pengumpulan data dengan wawancara dan observasi lapangan untuk menarik kesimpulan yang kemudian akan menjadi pemandu dalam proses syuting film dokumenter ini. Tujuan dari film dokumenter ini adalah untuk mengetahui bagaimana eksistensi Paguyuban Jathilan Turonggo Mudho Sakti ditengah arus budaya populer. Selain itu diharapkan membuat masyarakat lebih mencintai kebudayaan tradisional. Selama proses syuting, penulis mendapatkan sebuah fakta bahwa inovasi dalam berkasenian membuat kesenian tradisional jathilan mampu bertahan dalam menjaga eksistensi ditengah arus budaya populer, serta dengan adanya regenerasi pelaku dalam kesenian jathilan maka akan menjauhkan kesenian tradisional jathilan dari kepunahan.

Kata Kunci: Dokumenter, Eksistensi, Budaya Populer