ANALISA PENERAPAN BALANCE SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKURAN KINERJA PADA KECAMATAN KOTAGEDE

Terdapat peningkatan kebutuhan adanya suatu pengukuran kinerja
terhadap para penyelenggara negara yang telah menerima amanat dari rakyat.
Pengukuran tersebut akan melihat seberapa jauh kinerja yang telah dihasilkan
dalam suatu periode tertentu dibandingkan dengan yang telah direncanakan.
Balanced Scorecard menekankan bahwa pengukuran keuangan dan non-keuangan
harus merupakan bagian dari informasi bagi seluruh pegawai dari semua tingkatan
bagi organisasi. Balanced Scorecard mengukur kinerja organisasi sector public
melalui empat perspektif, yaitu 1) perspektif keuangan, 2) perspektif pelanggan,
3) perspektif proses bisnis internal, dan 4) perspektif pembelajaran dan
pertumbuhan.
Data yang dianalisis adalah bagamana pengaruh yang ditimbulkan oleh
masing-masing perspektif Non Keuangan yaitu Perspektif Pelanggan, Perspektif
Manajemen Internal dan Persepektif Pertumbuhan dan Pembelajaran terhadap
pencapaian realisasi Pesrpektif Keuangan. Dari Analisa tersebut diatas, kenaikan
nilai Perspetif Pelanggan yang dalam penelitian ini dicari dengan menggunakan
SKM (SurveiKepuasanPelanggan) berbanding lurus dengan kenaikan Perspektif
Keuangan, yang tiap tahun mengalami kenaikan signifikan hampir sama. Hal ini
pun sebanding dengan kenaikan dari Perspektif Manajemen Internal yang dari
tahun ke tahun mengalami kenaikan.
Kata Kunci : Pengukuran Kinerja, Balance Scorecard