HUBUNGAN ANTARA MODAL PSIKOLOGIS DENGAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS PADA SALESPERSON DI YOGYAKARTA

Kesejahteraan psikologis karyawan tidak hanya mempengaruhi karyawan itu sendiri namun juga pada organisasi dimana mereka bekerja. Saat ini, penelitian telah berkembang dalam rangka menemukan faktor bersifat internal yang mampu mempengaruhi kesejahteraan psikologis. Pada penelitian ini, salesperson dipilih sebagai subjek penelitian. Profesi salesperson menuntut kesiapan diri dalam menghadapi 4 tantangan utama yang meliputi pengetahuan tentang produk yang dijual, pengaturan waktu, pembinaan hubungan yang baik dengan klien, dan pemenuhan target bulanan. Tuntutan pekerjaan ini yang kemudian mamppu mempengaruhi kesejahteraan psikologis salesperson. Penelitian mengenai modal psikologis (terdiri dari optimism, self-efficacy, resiliency, dan hope) yang telah dilakukan selama ini telah mengungkapkan sejauh mana pengaruhnya terhadap pekerja baik dari pada sikap, perilaku, maupun performansi kerja. Karyawan yang memiliki tingkat kesejahteraan psikologis yang tinggi juga akan lebih kooperatif, absenteeism yang lebih rendah, tepat waktu dan efisien, serta dapat bekerja lebih lama di suatu perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji hubungan antara modal psikologis dengan kesejahteraan psikologis pada salesperson yang ada di kota Yogyakarta. Sebanyak 60 orang salesperson dipilih sebagai sampel penelitian melalui teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui skala modal psikologis memiliki 22 aitem dan kesejahteraan psikologis memiliki 26 aitem .Pada skala kesejahteraan psikologis memiliki nilai koefisien reliabilitas alpha α sebesar 0,856(85,6%) dan pada skala modal psikologis memiliki nilai koefisien reliabilitas alpha (α) sebesar 0,908 (90,8%).Dengan Hasil dari penelitian menunjukkan adanya keselarasan dengan hasil penelitian sebelumnya yang menyatakan adanya hubungan positif yang signifikan antara modal psikologis dengan kesejahteraan (r) 0,701 dan taraf signifikansi p= 0.000 (p<0,050)). Sumbangan efektif Modal Psikologis terhadap Kesejahteraan Psikologis sebesar 49,2% yang ditunjukkan oleh nilai koefisien determinan (R squared ) senilai 0,492(49,2%). Dinyatakan bahwa aspek Self efficacy memberikan kontribusi terbesar terhadap Kesejahteraan Psikologis, Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan mampu memberikan pemahaman mengenai peran sumber daya positif dalam diri yaitu modal psikologis dalam meningkatkan kesejahteraan psikologis.