POLA KOMUNIKASI RITUAL PADA RITUAL HAJAT LEMBUR DALAM UPAYA PELESTARIAN BUDAYA (STUDI DESKRIPTIF KUALITATIF PADA SANGGAR SENI CANDRALIJAYA)

Hajat lembur merupakan ritual yang sudah ada lama di kampung Cirangkong sejak tahun 18000 an, namun telah banyak mengalami perubahan dan adapatasi yang dilakukan oleh leluhur kampung Cirangkong yaitu eyang Candrali hingga sesuai dengan ajaran islam. Ritual hajat lembur merupakan ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT akan hasil panen yang melimpah, dan dilaksanakan satu tahun sekali. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui bagaimana pola komunikasi ritual dalam ritual “Hajat Lembur” dalam upaya pelestarian Kesenian Sunda Buhun oleh sanggar seni Candralijaya serta untuk mengatahui dan memahami tentang hajat lembur. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu kualitatif dengan metode observasi, wawancara dan dokumen media. Penelitian ini dikaji dengan teori komunikasi rotual yang dikemukakan oleh Christen Bell untuk menganalisis pola komunikasi ritual yang dilakukan sanggar seni Candralijaya. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu pola komunikasi ritual hajat lembur menggunakan pola sirkular dan karakteristik-karakteristik pada komunikasi ritual ada pada ritual hajat lembur. Hajat lembur hingga saat ini pun telah melakukan upaya pelestarian pda kesenian sunda dengan cara perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan.