Orang tua dalam lingkungan keluarga memegang peranan penting dan tanggung jawab
dalam perkembangan anak. Perlakuan yang diberikan oleh orang tua terhadap anaknya
akan memberikan dampak bagi anak. Setiap orangtua menginginkan anaknya
berkembang sempurna yang sehat baik jiwa maupun mental, namun tidak semua anak
terlahir sehat, melainkan memiliki anak tuna rungu. Bentuk penerimaan orang tua akan
mempengaruhi perkembangan anak. Apabila dalam keluarga terutama pada ibu ada
penerimaan, maka akan dapat membantu dalam pengasuhan dan akan mendukung
perkembangan anak.
Tujuan penelitian ini memberikan gambaran bagaimana bentuk penerimaan orang tua
yang memilik anak tuna runggu.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan penelitian
studi kasus, dengan jumlah sampel adalah 2 orang yaitu ibu yang memiliki anak tuna
rungu. Dengan metode pengumpulan data dengan wawancara mendalam dengan alat
pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner.
Hasil penelitian didapatkan bahwa kedua partisipan yang memiliki anak berkebutuhan
khusus atau tuna rungu memiliki gambaran penerimaan yang sama, yaitu sama-sama
menerima kekurangan anak walaupun awalnya sangat sulit bagi kedua partisipan
menerima kenyataan tersebut. Dukungan orang tua, suami maupun tetangga sangat
membantu partisipan dalam hal menerima kondisi anak dengan penuh rasa syukur kepada
Tuhan atas kehadiran anak tersebut.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah Kedua partisipan percaya bahwa anak adalah titipan
Tuhan yang harus di jaga dan disyukuri, maka dari itu anak berhak menerima
perkembangan serta kasih sayang yang baik. Dan saat ini kedua partisipan juga sangat
mendukung cita-cita anak dan sama-sama memberikan yang terbaik untuk perkembangan
anak.
Kata kunci : Penerimaan orang tua, anak tuna rungu