Komunikasi Outgroups Etnis Tionghoa Di Kampung Cina Pondok Kota Padang Sebagai Penguatan Identitas Kultural

Etnis Tionghoa sebagai etnis minoritas yang ada di Indonesia. Kota Padang sebagai salah satu pelabuhan yang dahulu menjadi tempat bagi migran dari Tiongkok untuk menjejakkan kakinya untuk berdagang di Indonesia, tepatnya di kota Padang. Saat ini keberadaan etnis Tionghoa tersebut dibuktikan melalui, masih berdirinya organisasi Himpunan Bersatu Teguh (HBT) dan adanya komunitas marga-marga etnis Tionghoa yang berdiri hingga saat ini di kawasan Kampung Cina Pondok kota Padang. Sebagai etnis minoritas hingga saat ini etnis tionghoa masih mempertahankan dan melestarikan budayanya, melalui festival-festival yang diadakan setahun sekali, dan komunitas-komunitas maupun organisasi etnis Tionghoa memiliki peran yang besar dalam menyukseskan acara tersebut. Penelitian ini menggunakan metode etnografi komunikasi, dengan memperoleh data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Sehingga diketahui bahwa, bahasa Minang menajadi bahasa yang digunakan oleh masyarakat Tionghoa kota Padang dengan mengalami perubahan sedikit pada logatnya. Komunikasi yang terjalin antara etnis tionghoa dengan etnis Minangkabau saat ini juga sudah ada yang sampai hingga jenjang pernikahan dan membuat adanya perpaduann antara dua etnis yang berbeda, sehingga hal ini mengahruskan adanya muncul toleransi dalam menerima setiap perbedaan budaya yang ada dalam masing-masing etnis. Walaupun bagi sebagai masyarakatnya, ada yang masih belum menerima budaya outgroups tersebut.