PENGARUH KONSENTRASI DAN FREKUENSI APLIKASI PESTISIDA ASAP CAIR SEKAM PADI TERHADAP PENGENDALIAN ULAT GRAYAK PADA KACANG HIJAU

Produksi kacang hijau masih banyak terkendala oleh serangan hama penting, salah satunya ulat grayak. Pemanfaatan pestisida asap cair (PAC) dari sekam padi diharapkan dapat mengatasi serangan ulat grayak pada tanaman kacang hijau, sehingga pertumbuhan dan hasil budidaya kacang hijau menjadi lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi dan frekuensi penyemprotan atau waktu aplikasi PAC yang paling baik dalam mengendalikan ulat grayak serta memberikan pertumbuhan dan hasil kacang hijau terbaik. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sumber Rahayu, Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman pada bulan Oktober sampai November 2019 dengan ketinggian tempat 117 m diatas permukaan laut. Penelitian ini merupakan percobaan faktorial 3 x 2 + 1 kontrol yang disusun dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL). Faktor pertama adalah konsentrasi PAC yang terdiri dari tiga aras yaitu 10, 15, dan 20 ml/l dan faktor kedua adalah frekuensi penyemprotan terdiri dari dua aras yaitu tiga dan tujuh hari sekali. Sebagai pembanding diaplikasikan pestisida kimiawi sintetik, sehingga terdapat tujuh perlakuan dengan tiga ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada interaksi antara konsentrasi dan frekuensi penyenprotan PAC terhadap hama ulat grayak, pertumbuhan dan hasil kacang hijau. Pengaruh aplikasi PAC terhadap hama ulat grayak pada berbagai konsentrasi ataupun pada berbagai frekuensi penyemprotan tidak menunjukkan perbedaan, dan tidak berbeda nyata pula dengan penggunaan pestisida kimiawi sintetik. Seluruh perlakuan konsentrasi maupun frekuensi penyemprotan PAC juga tidak menyebabkan perbedaan terhadap pertumbuhan dan hasil kacang hijau, namun memberikan hasil kacang hijau lebih tinggi daripada pestisida kimiawi sintetik.