KEBIJAKAN REDAKSIONAL DAN PROSES GATEKEEPING SIMPANG5 TV PATI DALAM MENAYANGAN PEMBERITAAN KRIMINAL DAN KECELAKAAN PERIODE 2020

Penelitiaan ini dilatarbelakangi ketertarikan peneliti akan dunia media massa terkhusus televisi. Salah satu ketertarikan peneliti adalah program berita sehingga peneliti memfokuskan penelitian pada kebijakan redaksional dan proses gatekeeping dalam menayangkan program berita terkhusus kriminal dan kecelakaan Simpang5 TV. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana kebijakan redaksional dan proses gatekeeping dalam menayangkan pemberitaan kriminal dan kecelakaan di media lokal Simpang5 TV. Penelitian ini dilandasi teori kabijakan redaksional dan teori gatekeeping shoemaker lima level yang mempengaruhi keputusan pemberitaan. Lima level terdiri dari level individu, level rutinitas media, level organisasi, level ektramedia, dan level sistem sosial.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Untuk mengumpulkan data peneliti menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Obyek dalam penelitian ini peneliti menunjuk satu informan yaitu pemimpin redaksi yang merupakan penanggung jawab dalam tim redaksi. Pemaparan dilakukan dengan cara deskriptif untuk menjawab pertanyaan yang telah diidentifikasi sebelumnya.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kebijakan redaksional dipegang oleh pemimpin redaksi sebagai penanggung jawab program berita. Berita yang masuk dan layak tayang memiliki nilai berita dan memiliki manfaat bagi audiens. Dalam penayangan berita kriminal dan kecelakaan Simpang5 TV sesuai dengan kode etik jurnalistik undang-undang pers. Proses gatekeeping dalam penayangan berita: 1. Level individu: tidak ada pengaruh individu. 2. Level rutinitas media: nilai berita menjadi rutinitas media dalam seleksi berita. 3. Level organisasi: pemimpin redaksi yang menyelaksi dan mengecek ulang berita. 4. Level ektramedia: pengaruh pihak luar (pengiklan, sumber berita, dan audiens). 5. Level sistem social: tidak ada ideologi yang dianut.