Komunikasi Pemasaran Terpadu Dalam Keputusan Pembelian Konsumen (Studi Korelasional Peran Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Di Cv. Prima Grafika Digital)

Komunikasi pemasaran terdiri dari gabungan dua unsur yakni komunikasi dan pemasaran dimana keduanya saling terkait dengan satu tujuan. Menyampaikan pesan untuk membujuk orang lain agar membeli suatu produk adalah pengertian dasar dari komunikasi pemasaran. Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan melalui sebuah media. Pemasaran sendiri dideifinisikan sebagai segala proses mulai dari perencanaan, pembuatan produk, promosi, dan distribusi untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
CV. Prima Grafika Digital adalah perusahaan yang bergerak dibidang jasa percetakan. Perusahaan ini menjadi layanan satu atap dalam pembuatan berbagai media cetak mulai dari desain hingga finishing. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh komunikasi pemasaran terpadu terhadap keputusan pembelian konsumen CV. Prima Grafika Digital.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif untuk mengetahui hubungan variabel-variabel yaitu komunikasi pemasaran terpadu dan keputusan pembelian. Komunikasi pemasaran terpadu sebagai variabel X yang mempengaruhi keputusan pembelian sebagai variabel Y yang dipengaruhi. Penelitian ini dilakukan terhadap konsumen CV. Prima Grafika Digital sebagai populasi, selanjutnya sampel ditentukan melalui metode accidental sampling. Analisis kuantitatif dilakukan dengan menggunakan teknik uji analisis regresi.
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah Komunikasi Pemasaran Terpadu memiliki pengaruh secara linier dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen di CV. Prima Grafika Digital. Semakin efektif komunikasi pemasaran yang dijalankan membuktikan semakin tinggi pula keputusan pembelian konsumen.Nilai korelasi sebesar 0,512 dimana nilainya lebih besar dari r tabel dengan tingkat signifikansi 0,05 dari N= 100 sebesar 0,1966. Hasil perhitungan uji t sebesar 5.895 dimana lebih besar daripada t tabel 1.984. Kemudian koefisien determinasi 26,2% untuk keputusan pembelian yang berpengaruh positif.