Analisis Framing Pemberitaan Kekerasan Seksual Anak Usia di Bawah Umur pada Kasus Pemerkosaan 13 Santriwati Oleh Herry Wirawan pada Media Pemberitaan Daring Kompas.com

Munculnya beragam pemberitaan online ini menimbulkan semakin mudahnya akses informasi dari penjuru negeri bahkan dunia. Sehingga masyarakat dapat mengetahui fenomena ataupun kasus-kasus yang terjadi di lingkungan masyarakat. Tak terkecuali pada pemberitaan terkait kasus kekerasan seksual yang masih marak terjadi di lingkungan masyarakat. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, kekerasan seksual adalah setiap tindakan yang menargetkan seksualitas atau organ genital seseorang tanpa persetujuan, dengan unsur pemaksaan atau intimidasi, seperti perdagangan perempuan untuk tujuan seksual atau prostitusi paksa. Kekerasan seksual dapat menyerang korban baik secara fisik, korban maupun mentalitas. Menurut data Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) tercatat jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak sebanyak 10.247 kasus dimana 15,2 persennya adalah kekerasan seksual. Dari 14.517 kasus kekerasan terhadap anak dibawah usia, 45,1 persen merupakan kasus kekerasan seksual, jumlah tersebut setara dengan 6.547 kasus yang terjadi selama tahun 2021. Dengan maraknya pemberitaan terkait kekerasan seksual peneliti memilih media Kompas.com sebagai objek penelitian dengan berfokus pada pemberitaan terkait kasus pemerkosaan 13 santriwati yang dilakukan oleh Herry Wirawan oknum guru sekaligus pemilik pondok pesantren di wilayah Cibiru, Bandung Jawa Barat. Proses analisis dilakukan dengan studi kualitatif dengan metodologi analisis framing khususnya dengan menggunakan teori model Robert N. Entman. Hasil penelitian dengan menggunakan metode analisis framing Robert N. Entman ditemukan bahwa Kompas.com memiliki kecenderungan pada proses penyampaian berita terkait kasus tersebut yaitu dengan menyajikan berita sesuai dengan empat dimensi pada framing entman diantaranya perangkat entman yang pertama yaitu define problems atau pendefinisian masalah, poin kedua yaitu terkait dengan diagnose causes atau memperkirakan sumber masalah, poin yang selanjutnya yaitu terkait dengan nilai moral atau make moral judgement dan pada poin yang terakhir yaitu pada treatment recommendation.