PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN KEPEMILIKAN TERKONSENTRASI TERHADAP AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2020

Agency theory ialah suatu kesepakatan ataupun hubungan diantara priciple dengan agen, dimana principle adalah pihak yang memanfaatkan agen untuk melakukan tugas kepentingan principle, sementara agen adalah pihak yang melengkapi kepentingan principle (Scott, 2015). Agency theory dalam penelitian ini digunakan untuk melihat hubungan antara investor yang menjabat sebagai pimpinan dan manajemen yang menjabat sebagai agen melalui data laporan keuangan yang akan disampaikan. Motivasi yang melatarbelakangi penelitian ini adalah untuk melihat dan menganalisa dampak kepemilikan institusional dan kepemilikan terfokus audit delay pada perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia tahun 2020. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. pada 2020. Jumlah sampel Dalam tinjauan ini, ada 80 perusahaan dengan aturan yang menyertainya: perusahaan penghasil yang tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2020 dan mendistribusikan laporan evaluasi yang selesai pada tahun 2020, dan perusahaan yang mempunyai informasi tentang struktur kepemilikan institusional dan kepemilikan terkonsentrasu dan tanggal distribusi laporan yang diperiksa. Prosedur yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah teknik pemeriksaan purposive. Strategi yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Hasil dari penelitian ini menandakan kepemilikan institusional berdampak buruk pada audit delay dan kepemilikan terkonsetrasi secara bermakna mempengaruhi audit delay. Sementara itu, kepemilikan institusional dan kepemilikan terkonsentrasi secara bersama-sama mempengaruhi audit delay