PENGELOLAAN MANAJEMEN KRISIS HUMAS RUMAH SAKIT PANTI RAPIH (STUDI DESKRIPTIF PENGELOLAAN MANAJEMEN KRISIS HUMAS SAAT PANDEMI COVID-19 DI RUMAH SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA)

Pandemi covid-19 yang muncul pada awal tahun 2020 menjadi wabah yang masih menyebar penularannya hingga saat ini tahun 2022. Sejak awal virus ini masuk ke Indonesia, pemerintah mengeluarkan kebijakan agar masyarakat tidak melakukan aktivitas diluar rumah dan berinteraksi dengan masyarakat lain. Hal tersebut tentunya berdampak pada jumlah pasien terjangkit di rumah sakit. Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta merupakan salah satu rumah sakit yang diberikan kepercayaan sebagai rumah sakit penerimaan pasien virus covid-19. Tingginya angka penularan dan jumlah pasien yang terjangkit menyebabkan beberapa krisis di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta. Bentuk krisis yang terjadi adalah kapasitas ruangan IGD yang ada di rumah sakit menjadi penuh, kekurangan obat-obatan bagi pasien infeksius, tabung oksigen, APD serta handsanitizer bagi perawat
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan teknik pengambilan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Dengan menggunakan teori pengelolaan manajemen krisis 4R (readliness, radar, response, recorvery) oleh Wunderman Thompson (WRR 2018) peneliti akan menghubungkan antara teori dan tindaka\n humas dalam mengelola krisis yang terjadi, hingga menemukan titik terang atas masalah tersebut. Dalam hal ini, peran humas rumah sakit sangat diperlukan untuk mengatasi krisis tersebut. Peran humas saat terjadi krisis pandemi covid-19 di Rumah Sakit Panti Rapih direalisasikan dengan memfasilitasi semua kekurangan dan kebutuhan petugas covid-19. Tindakan nyata yang dilakukan oleh humas adalah dengan melakukan kegiatan open donasi melalui media sosial yang dimiliki oleh Rumah Sakit Panti Rapih sehingga kekurangan yang dirasakan dapat perlahan diatasi melalui hasil dari open donasi.