MANAJEMEN KOMUNIKASI PUBLIC RELATIONS BPJS KESEHATAN YOGYAKARTA DALAM MENANGKAP ISU BERITA BOHONG TERKAIT VAKSIN BOOSTER

Virus corona (Covid-19) yang melanda seluruh penjuru dunia ini menimbulkan berbagai krisis, dengan adanya pandemic ini membuat masyarakat terutama masyarakat Indonesia menjadi panik, takut, dan resah. Dengan adanya kecanggihan teknologi pada zaman sekarang yang dapat menyebarluaskan informasi secara cepat, maka semakin banyak pula berita-berita yang tidak benar dapat beredar di internet dan media sosial. Salah satu berita bohong yang tersebar di media sosial yaitu mengharuskan untuk membayar vaksin jika tidak memiliki kartu BPJS Kesehatan. Dalam menanggapi hal tersebut BPJS Kesehatan memiliki upaya dalam melakukan manajemen komunikasi. Dalam penelitian ini akan membahas bagaimana manajemen komunikasi Public Relation BPJS Kesehatan Yogyakarta dalam menangkap isu berita bohong terkait vaksin booster. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui manajemen komunikasi yang terdapat pada BPJS Kesehatan Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan manajemen komunikasi yang dilakukan oleh BPJS Kesehatan Yogyakarta, yaitu mensosialisasikan aplikasi P-care Vaksinasi yang digunakan untuk memudahkan tenaga kesehatan seperti rumah sakit, klinik, dinas kesehatan, dan puskesmas dalam pencatatan dan pelaporan hasil vaksinasi yang bertujuan agar masyarakat dapat mengetahui bahwa vaksin merupakan kebijakan dari Pemerintah agar dapat menghambat penyebaran Covid-19 dan diberikan kepada seluruh warga Indonesia secara gratis. Sosialisasi ini dilakukan di Kota Yogyakarta, Bantul, dan Gunung Kidul secara virtual melalui aplikasi Zoom. Selain itu, pegawai BPJS Kesehatan Yogyakarta diwajibkan untuk menggunggah berita terkait BPJS Kesehatan melalui media sosial pribadi seperti story WhatsApp, Instagram, Facebook, Twitter, dan lain sebagainya.