SISTEM PAKAR DIAGNOSA TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DI BALAI SOSIAL TRESNA WERDHA MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

Ganguan depresi lansia merupakan suatu masalah klinis dan kesehatan umum yang masih jauh dari sentuhan medis.
Lansia yang tinggal di rumah bersama keluarga secara fisik, psikologis, dan kepuasannya terhadap lingkungan lebih tinggi dari pada lansia yang tinggal di panti. Pada lanjut usia, masalah kesehatan jiwa terutama depresi sering tidak terdeteksi. Hal ini disebabkan karena keluhan depresi pada lansia muncul dalam bentuk keluhan fisik seperti insomnia, tidak nafsu makan, masalah pencernaan, dan sakit kepala. Usia lanjut yang depresi biasanya lebih menunjukkan keluhan fisiknya. Sangat sulit dibedakan antara keluhan fisik atau psikis yang diutarakan, sehingga depresi sering terlambat dideteksi.
Untuk mengantisipasi permasalahan tersebut, maka dibangunlah sistem pakar yang dapat menggantikan posisi seorang pakar dalam menyelesaikan hal ini. Pakar dalam bidang depresi lansia yaitu seorang psikolog klinis. Penelitian ini mengelompokkan depresi pada lansi dalam 3 tingkatan yaitu depresi ringan, depresi sedang dan depresi berat. Pada penelitian ini dilakukan berdasarkan latar belakang kebutuhan dengan mengambil studi kasus dari Balai Sosial Tresna Werdha Pakem, Sleman, DI Yogyakarta.
Dalam pembuatan sistem pakar diagnosis tingkat depresi lansia ini digunakan metode Certainty Factor karena bersifat kepastian yang berdasarkan bukti atau penilaian seorang pakar. Tujuan dari pembuatan sistem pakar diagnosis tingkat depresi pada lansia untuk dapat digunakan oleh petuas ahli maupun non ahli untuk mendiagnosa tingkat depresi pada lansia.
Berdasarkan dari 10 data lansia yang telah diuji coba oleh sistem dan pakar dengan menerapkan metode Certainty Factor mendapatkan akurasi sesuai 98%.