EVALUASI KINERJA KEUANGAN PERBANKAN BERDASARKAN METODE CAMEL (STUDI KASUS PADA BANK BUMN Periode 2011-2015)

Peranan sector perbankan merupakan salah satu unsur dalam system
keuangan yang mempunyai pengaruh sangat kuat, Oleh karena itu kinerja
keuangan Perbankan merupakan hal penting yang harus diperhatikan oleh setiap
perusahaan perbankan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kinerja
keuangan pada bank-bank BUMN tahun 2011-2015. System pelaksaan penilaian
kesehatan bank berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor
6/23/DPNP/Jakarta 31 Mei 2004 menggunakan metode CAMELS yang
menitikberatkan pada enam aspek penilaian yaitu Capital, Asset Quality,
Management, Earning, Liquidity, dan Sensitivity to Market Risk.
Aspek permodalan menggunakan rasio CAR (Capital Adequacy Ratio),
aspek kualitas asset menggunakan rasio KAP (Kualitas Aktiva Produktif) dan
KAP2 / PPAP (Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif), aspek manajemen
menggunakan rasio NPM (Net Profit Margin), aspek rentasbilitas menggunakan
rasio ROA (Return On Asset) dan BOPO (Beban Operasional/Pendapatan
Operasional), kemudian aspek likuiditas menggunakan rasio LDR (Loan To
Deposit Ratio). Populasi penelitian adalah semua bank yang terdaftar di BUMN.
Dan semua sampel yang digunakan adalah semua anggota dari populasi yaitu
Bank BNI, BRI, BTN, dan Bank Mandiri. Data yang digunakan berupa laporan
keuangan bank yang dipublikasikan dari tahun 2011-2015
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, kinerja keuangan bank Mandiri pada
tahun 2011-2013 berada pada predikat Sehat dengan bobot CAMELS >81%
sedangkan tahun 2014-2015 berada pada predikat Cukup Sehat dengan bobot nilai
CAMELS < 81%. Kinerja keuangan Bank BRI relative stabil pada periode 2011-
2015 berada pada predikat Cukup Sehat dengan bobot nilai CAMELS < 81%.
Kinerja Keuangan bank BNI berfluktuatif yaitu pada tahun 2011-2012 berada
pada predikat Cukup sehat, tahun 2013-2014 berada pada predikat Sehat
sedangkan tahun 2015 kembali pada predikat Cukup Sehat. Kinerja keuangan bank
BTN pada tahun 2011-2013 berada pada predikat Cukup Sehat sedangkan pada
tahun 2014 berada pada predikat Kurang Sehat namun pada tahun 2015 kembali
mengalami peningkatan berada pada predikat Cukup Sehat dengan Bobot
CAMELS 67,80%.