ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR AKTIVA, RESIKO BISNIS, DAN PERTUMBUHAN PENJUALAN TERHADAP STRUKTUR MODAL (Studi Kasus Pada PT HM Sampoerna Tbk Periode 1999-2010)

Struktur modal merupakan perbandingan atau imbangan pendanaan jangka
panjang perusahaan yang ditunjukkan oleh perbandingan hutang jangka panjang
terhadap modal sendiri. Dalam pemenuhan kebutuhan dana, perusahaan harus
mencari alternatif-alternatif pendanaan yang efisien. Pendanaan yang efisien akan
terjadi bila perusahaan mempunyai struktur modal yang optimal. Teori-teori yang
ada dalam struktur modal antara lain: Agency Theory, Signaling Theori, Asymetric
Information Theory, dan Pecking Order Theory. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk membuktikan pengaruh profitabilitas, struktur aktiva, dan resiko bisnis,
pertumbuhan penjualan terhadap struktur modal pada perusahaan PT HM
Sampoerna Tbk yang terdaftar pada Bursa Efek indonesia periode tahun 1999
sampai dengan 2010.
Sampel penelitian adalah Perusahaan PT HM Sampoerna Tbk , dimana
metode yang digunakan adalah porposive sampling yaitu suatu metode
pengambilan sampel mengambil obyek dengan kreteria tertentu. Dengan
menggunakan metode time series sehingga sampel penelitian diperoleh sebanyak
12 tahun dari mulai tahun 1999 sampai dengan 2010. Analisis data menggunakan
alat analisis uji regresi berganda yang didahului dengan menggunakan uji asumsi
klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji autokorelasi, uji multikolinearitas, uji
Heteroskedastisitas. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji F dan
uji t dengan taraf signifikan 5% dan uji koefisien determinasi.
Hasil analisis data regresi menujukan bahwa secara silmultan varibel
profitabilitas, struktur aktiva, resiko bisnis, dan pertumbuhan penjualan ada
pengaruh terhadap struktur modal. Hal ini ditunjukan denga F
hitung
lebih besar
dari F
tabel
( 8.027 > 4.350) dengan taraf signifikan 5%. Sedangkan secara parsial
variabel profitabilitas mempunyai pengaruh negatif terhadap struktur modal
,berarti mendukung teori pecking order theory, struktur aktiva berpengaruh
negatif terhadap struktur modal perusahaan, dengan demikian semangkin kecil
aktiva tetap yang dijadikan jaminan hutang oleh perusahaan, resiko bisnis
mempunyai pengaruh yang negatif terhadap struktur modal, denga demikian
perusahaan dengan tingakat resiko yang tinggi umumnya menggunakan hutang
yang relatif sedikit karena memiliki struktur modal yang rendah hal ini
perusahaan memiliki modal sendiri yang lebih besar dibandingkan hutang
panjangnya. pertumbuhan memiliki pengaruh positif signifikan terhadap struktur
modal, dengan demikin perusahaan dapat meningkatkan pendapatan dan laba
perusahaan karena perusahaan dengan penjualan yang semangkin baik akan
menjadikan perusahaan dapat membayar hutangnya. Besarnya koefisien
determinasi ( adjusted R square) dependen yaitu struktur modal sebesar 0.719.
Hal ini berarti bahwa 71,9 % variabel dependen yaitu struktur modal dapat
dijelaskan oleh empat variabel independen yaitu profitabilitas, resiko bisnis,
struktur aktiva, dan pertumbuhan penjualan, sedangkan sisanya sebesar 28.1%
struktur modal dijelaskan oleh variabel atau sebab- sebab lain diluar model.