PENGARUHRETURN ON ASSETS, DEBT TO EQUITY RATIO, CURRENT RATIO, DANGROWTH SALES TERHADAP PERTUMBUHAN MODAL SENDIRI (Studi Kasus Pada Perusahaan Food And Beverage Yang Go Public di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2012)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Pengaruh Return On Assets
(ROA) terhadap pertumbuhan modal sendiri pada perusahaan Food and
Beverages yang go public di Bursa Efek Indonesia. (2) Pengaruh Debt to Equity
Ratio (DER) terhadap pertumbuhan modal sendiri pada perusahaan Food and
Beverages yang go public di Bursa Efek Indonesia. (3) Pengaruh Current Ratio
(CR) terhadap pertumbuhan modal sendiri pada perusahaan Food and Beverages
yang go public di Bursa Efek Indonesia. (4) Pengaruh Growth Sales (GS)
terhadap pertumbuhan modal sendiri pada perusahaan Food and Beverages yang
go public di Bursa Efek Indonesia, (5) Pengaruh Return On Assets (ROA), Debt to
Equity Ratio (DER), Current Ratio (CR), Growth Sales (GS) terhadap
pertumbuhan modal sendiri pada perusahaan Food and Beverages yang go public
di Bursa Efek Indonesia. (6) Faktor yang paling mempengaruhi pertumbuhan
modal sendiri pada perusahaan Food and Beverages yang go public di Bursa Efek
Indonesia.
Adapun desain penelitian yang digunakan adalah ex post facto, asosiatif
dan kuantitatif. Sampel penelitian ini adalah 10 perusahaan food and beverages
yang go public di Bursa Efek Indonesia, yang dipilih berdasarkan teknik
purposive sampling dari populasi 20 perusahaan food and beverages yang go
public di Bursa Efek Indonesia. Data diperoleh dari Indonesian Capital Market
Directory, berupa data sekunder periode tahun 2008-2012. Teknik analisis data
yang digunakan adalah analisi regresi liniear ganda, yaitu uji t-statistik, F-statistik
dan
serta uji koefisien β (beta).
Hasil dari penelitian ini adalah : (1) Secara parsial ROA dan DER
berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan modal sendiri
sedangkan CR, dan GS tidak signifikan terhadap pertumbuhan modal sendiri. Hal
ini terjadi karena adanya kemungkinan bias dalam pemilihan sampel perusahaan.
(2) ROA, DER, CR dan GS berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan modal
sendiri. Hal ini ditunjukkan oleh hasil uji F-statistik dan , dimana diperoleh F
statistik sebesar 12,415 dengan signifikan 0,0% lebih kecil daripada tingkat
signifikansi yang diharapkan yaitu 5% dan besarnya =0,620 menunjukkan
bahwa keempat variabel independen tersebut mampu menjelaskan variabel
pertumbuhan modal sendiri sebesar 62%. (3) ROA merupakan variabel yang
paling mempengaruhi pertumbuhan modal sendiri. Hal ini ditunjukkan oleh hasil
uji koefisien beta, dimana koefisien beta ROA sebesar 1,027 merupakan koefisien
beta terbesar apabila dibandingkan dengan koefisien beta debt to total equity
sebesar 0,488, koefisien beta current ratio sebesar 0,126 dan koefisien beta
growth sales sebesar 0,080.