PENGARUH LINGKAR DADA, PANJANG BADAN, DAN TINGGI GUMBA TERHADAP BOBOT BADAN KAMBING PERANAKAN ETAWA DI KECAMATAN KALIGESING KABUPATEN PURWOREJO

Bobot badan seekor ternak dapat diketahui melalui penimbangan. Namun
demikian, dalam menentukan bobot badan Kambing PE khususnya di Kecamatan
Kaligesing melalui penimbangan masih terdapat kesulitan dan hambatan dalam
hal penyediaan alat timbangan dan lokasi ternak yang menyebar. Penelitian ini
dilaksanakan pada bulan Juni 2017 bertempat di Kecamatan Kaligesing
Kabupaten Purworejo yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara lingkar
dada, panjang badan dan tinggi gumba terhadap bobot badan, serta mengetahui
rumus yang sesuai untuk menduga bobot badan. Materi yang digunakan adalah
kambing Peranakan Etawa di Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo yang
tergabung dalam kelompok sebanyak 178 ekor kambing muda dan 218 ekor
kambing dewasa. Metode yang digunakan adalah survey dan sensus. Hasil
koefisien korelasi menunjukkan terdapat hubungan erat antara lingkar dada,
panjang badan dan tinggi gumba terhadap bobot badan (P<0,01). Hasil koefisien
determinasi secara bersama-sama menunjukkan bahwa hubungan atara lingkar
dada (LD), panjang badan (PB) serta tinggi gumba (TB) dengan bobot badan (BB)
sebesar 0,676 (67,6%) untuk kambing muda dan 0,580 (58,0%) untuk kambing
dewasa. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Lingkar dada (LD),
panjang badan (PB) dan tinggi gumba (TG) mempunyai korelasi yang sangat erat
terhadap bobot badan Kambing Peranakan Etawa di Kecamatan Kaligesing
dengan rumus pendugaan bobot badan BB = -33,060 + 0,428TG + 0,314LD +
0,139PB untuk kambing muda dan BB = -46,114 + 0,464LD + 0,452TG +
0,190PB untuk kambing dewasa.
Kata kunci : Peranakan Etawa, Lingkar Dada, Panjang Badan, Tinggi Gumba,
Bobot Badan, Kaligesing