Pengaruh Pemecahan Saham (Stock Split) Terhadap Volume Perdagangan Saham Dengan Inflasi Sebagai Variabel Moderasi (Studi Kasus Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014-2016)

Pemecahan saham adalah upaya perusahaan dengan menurunkan harga per lembar saham agar meningkatkan jumlah saham yang beredar. Dengan adanya pemecahan saham tersebut dapat meningkatkan volume perdagangan saham yang merupakan keseluruhan nilai transaksi pembelian maupun penjualan oleh investor. Faktor lain seperti inflasi juga dapat menjadi pertimbangan perusahaan untuk melakukan pemecahan saham. Inflasi merupakan kenaikan harga yang dapat membuat daya beli menurun. Dengan begitu perusahaan melakukan pemecahan saham agar dapat meningkatkan daya beli yang menurun tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh pemecahan saham terhadap volume perdagangan saham dan pengaruh inflasi memperkuat pemecahan saham terhadap volume perdagangan saham. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Data Pemecahan saham diperoleh dari laporan keuangan yang diunduh melalui situs resmi Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id) dan (www.sahamok.com). Untuk data Volume perdagangan saham diperoleh dari laporan keuangan yang diunduh melalui situs resmi Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id) dan (https://finance.yahoo.com). Sedangkan untuk data inflasi diperoleh dari situs web resmi Badan Pusat Statistik (www.bps.go.id) Metode yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini dengan menggunakan metode analisis regresi linier sederhana dan analisis regresi moderasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemecahan saham berpengaruh terhadap volume perdagangan saham dan inflasi dapat memoderasi dan memperkuat pemecahan saham terhadap volume perdagangan saham.

Kata Kunci : Pemecahan Saham, Volume Perdagangan Saham, dan Inflasi.