SUBJECTIVE WELL BEING PADA REMAJA PENYANDANG TUNADAKSA BUKAN BAWAAN

Astuti, Ika Sari (2019) SUBJECTIVE WELL BEING PADA REMAJA PENYANDANG TUNADAKSA BUKAN BAWAAN. Skripsi thesis, Universitas Mercu Buana Yogyakarta.

[thumbnail of ABSTRAK.pdf]
Preview
Text
ABSTRAK.pdf

Download (89kB) | Preview
[thumbnail of BAB  I.pdf]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (181kB) | Preview
[thumbnail of BAB II.pdf] Text
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (201kB)
[thumbnail of BAB III.pdf] Text
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (244kB)
[thumbnail of BAB IV.pdf] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (249kB)
[thumbnail of BAB V.pdf]
Preview
Text
BAB V.pdf

Download (88kB) | Preview
[thumbnail of Cover dan Lampiran.pdf] Text
Cover dan Lampiran.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)
[thumbnail of Skripsi Full Text.pdf] Text
Skripsi Full Text.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Remaja dengan kondisi tunadaksa bukan bawaan sering digambarkan
memiliki subjective well-being yang redah atau negatif, tidak puas dengan
kondisinya. Hal tersebutlah yang kemudian mendasari penulis untuk melakukan
penelitian pada subjective well-being pada remaja penyandang tunadaksa bukan
bawaan. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui gambaran subjective wellbeing
pada remaja penyandang tunadaksa bukan bawaan. Penelitian ini
menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan setudi kasus.
Metode pengumpulan data menggunakan metode wawancara dan observasi.
Dalam penelitian ini mengunakan remaja korban kecelakaan yang masih remaja.
Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 2 orang, dan di luar partisipan utama,
dilibatkan 3 orang informan. Hasil penelitian pada responden IN merasakan
subjective well-being pada empat dominan yaitu dominan hubungan keluarga,
hubungan sosial serta kesehatan dan keuangan. Pada reponden DW merakan
subjective well-being pada tiga dominan yaitu dominan hubungan keluarga,
hubungan sosial serta kesehatan pada doniminan keuangan responden DW merasa
tidak puas dengan keuanganya. Sain itu kedua responden juga memiliki afektif
positif, merasa senang saat berama dengan keluarga dan saat bersama dengan
teman-temanya salain itu ke dua responden juga merasa senang dengan
kondisinya yang semakin mebaik. Selain merasan afektif positif kedua responden
juga merasakan afektif negatif seperti perasaan sedih dan merasa bersalah
terhadap kelurganya karena kondisinya yang sekarang sebagai penyandang
tunadaksa banyak merepotkan kelurga.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information/Lokasi Hardcopy: Anwar, M.Si., Novia Sinta R, M.Psi., Psikolog
Uncontrolled Keywords: Subjective Well-Being, remaja, tunadaksa bukan bawaan
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology
Divisions: Fakultas Psikologi > Program Studi Psikologi
Depositing User: Psikologi UMBY
Date Deposited: 25 Mar 2019 10:01
Last Modified: 18 Aug 2022 08:39
URI: http://eprints.mercubuana-yogya.ac.id/id/eprint/5073

Actions (login required)

View Item
View Item