PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP LABA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2015-2017

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh: 1) Kepemilikan
institusional terhadap laba perusahaan perbankan, 2) Proporsi Dewan Komisaris
Independen terhadap laba perusahaan perbankan, 3) Keberadaan Komite Audit terhadap
laba perusahaan perbankan, 4) Kepemilikan Manajerial terhadap laba perusahaan
perbankan, dan 5) Kepemilikan institusional, proporsi dewan komisaris independen,
keberadaan komite audit dan kepemilikan manajerial secara bersama-sama terhadap
laba perusahaan perbankan.
Jenis penelitian ini adalah penelitian Kuantitatif. populasi penelitian ini adalah
perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2016,
2017, 2018. sampel penelitian ini dipilih dengan menggunakan metode purposive
sampling sebanyak 10 perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
tahun 2016-2018. data yang digunakan adalah data sekunder yang di peroleh dari Bursa
Efek Indonesia (BEI) dan analisis data menggunakan statistik deskriptif dan pengujian
regresi berganda.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: 1) Kepemilikan Institusional tidak
berpengaruh terhadap laba perusahaan perbankan, hal ini ditunjukan dengan nilai
signifikansi sebesar 0,726 yang lebih besar dari 0,05. 2) Proporsi dewan komisaris
independen tidak berpengaruh pada laba perusahaan perbankan, hal ini ditunjukan
dengan nilai signifikansi sebesar 0,903 yang lebih besar dari 0,05. 3) Keberadaan
komite audit berpengaruh terhadap laba perusahaan perbankan, hal ini ditunjukan
dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05. 4) Kepemilikan
Manajerial tidak berpengaruh terhadap laba perusahaan perbankan, hal ini ditunjukan
dengan nilai signifikansi sebesar 0,901 yang lebih besar dari 0,05. 5) Kepemilikan
institusional, proporsi dewan komisaris independen, keberadaan komite audit dan
kepemilikan manajerial berpengaruh secara bersama-sama pada laba perusahaan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia, hal ini ditunjukan dengan nilai signifikansi uji F
sebesar 0,000 yang artinya lebih kecil dari 0,005.