Pola Komunikasi Dalam Menumbuhkan Solidaritas Kelompok (Studi Deskriptif Kualitatif Komunitas “Pemburu Taklim” Kota Solo Dalam Menumbuhkan Solidaritas Kelompok)

Kemunculan komunitas Pemburu Taklim memberikan inovasi di jalan dakwah dengan pemberian berbagai fasilitas, khususnya penyediaan transportasi datang ke kajian untuk orang-orang yang mengawali hijrah. Pemburu Taklim memiliki banyak agenda yang tidak akan sukses tanpa bentuk solidaritas kelompok yang dibangun saat terjadinya interaksi antara anggota yang membentuk pola komunikasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui serta mendeskripsikan pola komunikasi komunitas Pemburu Taklim dalam menumbuhkan solidaritas kelompok. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan menggambarkan fenomena-fenomena yang terjadi pada komunitas Pemburu Taklim. Dalam pengumpulan data penelitiaan ini menggunakan observasi sistematis yakni pengamatan serta pencatatan terhadap gejala yang diteliti, wawancara mendalam terhadap tiga narasumber berdasarkan sampel purposif, serta pengumpulan dokumentasi yang dikumpulkan selama masa observasi. Data yang berhasil didapatkan diuji menggunakan triangulasi sumber. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan 1.) Dalam membangun solidaritas komunitas Pemburu Taklim memiliki banyak kegiatan yang memerlukan interaksi dan komunikasi secara intensif secara online dan offline yang menghasilkan pola rantai, pola roda, pola Y, pola lingkaran, dan pola semua saluran; 2.) Komunitas Pemburu Taklim sesama anggotanya tumbuh kesetiakawanan yang memudahkan proses kegiatan komunitas berlangsung. Kesetiakawanan tumbuh dari rasa solidaritas yang menurut teori Ibnu Khaldun Pemburu Taklim mencangkup ikatan hubungan selain darah yakni ikatan agama, ikatan persekutuan, dan ikatan perlindungan.