Analisis Resepsi Pada Kebijakan Wajah Baru Malioboro Pada Pedagang Kaki Lima

Kebijakan pemerintah terkait pembangunan wajah baru Malioboro yang tertuang pada Perda Kota Yogyakarta No.2 Tahun 2010 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Yogyakarta yang akan menjadikan kawasan Malioboro menjadi salah satu pelestarian citra kota, kawasan peruntukan pariwisata, menjadi salah satu ruang terbukan non hijau dan diarahkan menjadi area khusus pejalan kaki (pedestrian) yang diimplementasikan dengan pembangunan yang mengubah wajah Malioboro. Disatu sisi, ditengah perubahan wajah baru Malioboro terhadap kebijakan tersebut berimbas secara langsung pada pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Malioboro. Setelah adanya Perda tersebut, peneliti tertatik untuk melihat sejauh apa perda tersebut terkomunikasikan kepada para PKL yang ada di kawasan Malioboro. Dengan menggunakan analisis resepsi, penelitian ini akan melihat sejauh apa para PKL memaknai kebijakan yang telah dibuat oleh pemerintah dalam mengimplementasikan kebijakan tersebut. Apakah mereka sudah cukup puas dan mengerti akan kebijakan yang telah dibuat. Dan bagaimana meeka memaknai kebijakan tersebut. Dari penelitian ini, didapatkan bahwa ada keberagaman pemaknaan dari setiap informan dengan satu pesan yang diterima. Hal ini sangat mungkin terjadi mengingat beberapa faktor informan memiliki caranya sendiri dalam memaknai sebuah pesan.