Strategi Promosi Industri Kerajinan Perak HS Silver di Kotagede Yogyakarta

Penelitian ini membahas tentang "Strategi Promosi Industri Kerajinan Perak HS
Silver di Kotagede Yogyakarta". Dalam penelitian ini membahas tentang strategi
promosi dan kerajinan perak HS Silver. Strategi promosi merupakan upaya
pemasaran yang bersifat media dan non media untuk merangsang coba-coba dari
konsumen, meningkatkan permintaan dari konsumen atau untuk memperbaiki
kualitas produk. Strategi promosi yang digunakan di HS Silver menggunakan media
sosial seperti Instagram, Facebook Ads, dan Website. Dalam teori strategi promosi ini
menggunakan 4P untuk menentukan pemasarannya yaitu product, price, place,
promotion. Industri kerajinan perak HS Silver ini memiliki dua jenis yaitu Filligree
dan solid silver. Filligree jenis perak yang dihasilkan dari benang, sedangkan solid
silver kerajinan perak yang terbuat dari perak padat.
Di teori strategi promosi menggunakan bauran pemasaran antara lain yaitu
periklanan, penjualan tatap muka, promosi penjualan, hubungan masyarakat dan
publisitas, pemasaran langsung. Kerajian perak yang ada di HS Silver menawarkan
kepada wisatawan dengan sebutan wisata budaya dengan nama “Workshop HS
Silver”. Ciri khas yang masih dipertahaankan sampai saat ini adalah perajin perak ini
masih mengandalkan pembuatan karyanya secara manual atau dengan menggunakan
keterampilan tangan. Hampir sebagian penduduk di Kotagede adalah pengrajin perak
dan sepanjang jalan di Kotagede sudah puluhan toko yang menjual kerajinan perak.
Promosi sebagai serangkaian untuk mencapai targed perusahaan. Dengan adanya
kegiatan promosi yang berfungsi sebagai alat komunikasi, penjual tentunya
mengenalkan produk terlebih dahulu ke konsumennya agar konsumen tersebut
memiliki daya tarik untuk memutuskan ke pembelian produk. Tujuan promosi
diantaranya membujuk, memberitahu (informasi), dan mengingatkan. Dari tujuan ini
bahwa promosi menjadi alat komunikasi untuk mempengaruhi konsumen agar
mereka menjadi kenal akan produk yang ditawarkan.