Nugraheningsih, Ginanjar and Sari, Asna Syafitri (2020) Perbedaan Pengaruh Latihan Plyometrik Dan Rasio Anthropometrik Terhadap Peningkatan Kecepatan Tendangan Sabit Pencak Silat Mahasiswa Ilmu Keolahragaan Universitas Mercu Buana Yogyakarta (Studi Eksperimen Latihan Depth Jump dan Double Leg Bound). Naskah Publikasi Program Studi Ilmu Keolahragaan.
6. ginanjar n asna pencak silat.pdf
Download (345kB) | Preview
Abstract
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) perbedaan pengaruh antara metode latihan depht jump dan metode latihan double leg bound terhadap peningkatan kecepatan tendangan sabit, 2) perbedaan pengaruh antara mahasiswa yang memiliki rasio tinggi badan dan panjang tungkai tinggi, sedang, kecil terhadap peningkatan kecepatan tendangan sabit, 3) interaksi antara metode latihan dan rasio anthropometrik terhadap peningkatan kecepatan tendangan sabit. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan faktorial 2 x 3. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Ilmu Keolahragaan Universitas Mercu Buana Yogyakarta berjumlah 45 orang dengan teknik sampling yang digunakan adalah purposive random sampling. Teknik pengumpulan data dengan mengukur panjang tungkai dari tulang belakang terbawah atau dapat datritrochanter sampai ke lantai (Ismaryati 2008: 100). Tes kecepatan digunakan dengan foto gete meter. Teknik analisis menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) pada taraf siqnifikansi α = 0,05. Hasil penelitian adalah: 1) ada perbedaan pengaruh antara pendekatan metode latihan depth jump dan metode latihan double leg bound terhadap peningkatan kecepatan tendangan sabit dengan hasil analisis varian diperoleh nilai p-value = 0,002 lebih kecil dari 0,05, 2) ada perbedaan pengaruh antara mahasiswa yang memiliki rasio tinggi badan dan panjang tinggi, sedang, dan kecil terhadap peningkatan kecepatan tendangan sabit dengan hasil analisis varian diperoleh nilai p-value = 0,000 lebih kecil dari 0,05, 3) tidak ada interaksi antara metode latihan dan tinggi badan terhadap peningkatan kecepatan tendangan sabit dengan hasil analisis varian diperoleh nilai p-value = 0,054 lebih besar dari 0,05.
Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa: 1) kelompok mahasiswa yang diberikan metode latihan depth jump memiliki nilai rata-rata kecepatan tendangan sabit lebih baik dibandingkan dengan mahasiswa yang diberikan metode latihan double leg bound, 2) kelompok mahasiswa yang memiliki tinggi badan dan panjang tungkai tinggi akan dapat meningkatkan kecepatan tendangan sabit lebih baik dibandingkan dengan mahasiswa yang memiliki tinggi badan dan panjang tungkai sedang dan kecil, 3) Tidak ada interaksi antara metode latihan dan tinggi badan terhadap peningkatan kecepatan tendangan sabit.
Kata Kunci: Metode Latihan, Tinggi Badan dan Panjang Tungkai, Peningkatan Kecepatan.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Program Studi Pendidikan Ilmu Keolahragaan |
Depositing User: | prodi ilmu olahraga UMBY |
Date Deposited: | 23 Dec 2020 02:07 |
Last Modified: | 23 Dec 2020 02:08 |
URI: | http://eprints.mercubuana-yogya.ac.id/id/eprint/9540 |