STRATEGI KOPING PADA PEREMPUAN DIBAWAH UMUR YANG PERNAH MENJADI KORBAN KEKERASAN SEKSUAL PADA KASUS DI POLSEK PONJONG GUNUNGKIDUL

Anak di bawah umur yang menjadi korban kekerasan seksual cenderung mengalami trauma yang lebih sulit disembuhkan sehingga diperlukan langkah preventif untuk mencegah terjadinya fase traumatik berkepanjangan di masa dewasa. Strategy coping merupakan langkah individu untuk dapat mengurai dan melerai tekanan-tekanan atas sesuatu pengalaman yang tidak menyenangkan. Dengan demikian, bagaimana seorang anak dibawah umur yang menjadi korban kekerasan seksual dapat menerapkan strategy coping dalam rangka terhindar dari peristiwa traumatik yang dialami? Kasus ini lah yang membuat peneliti mencari strategy coping yang digunakan anak di bawah umur yang menjadi korban kekerasan seksual. Subjek penelitian ini adalah anak di bawah umur yang merupakan korban kekerasan seksual yang tinggal di Kabupaten Gunung Kidul dengan menggunakan pendekatan kualitatif studi kasus. Data dikumpulkan dan direduksi kemudian dilakukan verifikasi melalui analisa konten. Hasil penelitian mengungkapkan strategy coping yang digunakan anak dibawah umur yang menjadi korban kekerasan seksual. Startegy coping yang digunakan terdiri dari positive reappraisal, confrontive coping, distancing, self control, seeking social support, confrontive coping, planful problem solving, accepting responsibility. Kemampuan untuk keluar dari masalah dengan menggunakan strategy coping didukung dengan kemampuan untuk menegosiasikan dirinya dengan stimulasi lingkungan sekitar.