PSIKOLOGI DAN BUDAYA

Panjat tebing merupakan salah satu olahraga yang dekat dengan kultur maskulinitas karena membutuhkan kekuatan fisik dan bersifat kompetitif(Budiawan, 2014). Seiring dengan berkembangnya olahraga ini, makin banyak perempuan yang juga turut terlibat sebagai pemanjat tebing(White, 2005). Karena olahraga ini berlawanan dengan peran gender perempuan, maka permepuan seringkali menghadapi berbagai tantangan dari dalam kelompok pemanjat tebing sendiri. Misalnya, mereka seringkali diberi dispensi dalam latihan karena dianggap tidak mampu mengatasi tuntutan latihan yang mengharuskan mereka memiliki kekuatan fisik yang besar.