Hubungan Antara Kepribadian Ekstraversi Dengan Nomophobia Pada Dewasa Awal

Mobilitas smartphone memberikan manfaat yang nyata dan memungkinkan
individu untuk memenuhi kebutuhan dasarnya, namun disisi yang lain smartphone
juga dapat menyebabkan beberapa permasalahan terkait penggunaannya. Salah
satu permasalahan yang diperburuk oleh smartphone adalah nomophobia.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kepribadian
ekstraversi dengan nomophobia pada dewasa awal. Hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini adalah ada hubungan positif antara kepribadian ekstraversi dengan
nomophobia pada dewasa awal. Penelitian ini menggunakan subjek berjumlah 75
orang dengan rentang usia antara 19 hingga 25 tahun. Metode pengumpulan data
dalam penelitian ini menggunakan dua alat ukur yaitu alat tes EPI (Eysenks’s
Personality Inventory-A) dan skala Nomophobia yang diadaptasi dari
Nomophobia Questionnare (NMP-Q). Metode analisis data dalam penelitian ini
menggunakan analisis product moment dari Pearson. Hasil analisis data diperoleh
hasil korelasi rxy = 0,231 (p < 0,050) yang berarti bahwa terdapat hubungan positif
antara kepribadian ekstraversi dengan nomophobia pada dewasa awal. Semakin
tinggi tingkat kepribadian ekstraversi, maka nomophobia pada dewasa awal
cenderung tinggi dan sebaliknya. Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti
menyatakan bahwa hipotesis diterima. Variabel kepribadian ekstraversi dalam
penelitian ini memberikan sumbangan efektif sebesar 5,3% terhadap tingginya
nomophobia pada dewasa awal, dan sisanya ditentukan oleh variabel lain yang
tidak diteliti dalam penelitian ini.