Nur Faizah, 15011008 (2019) PENGELOLAAN HAMA KUTU PUTIH DYSMICOCCUS BREVIPES PADA PENYIMPANAN UMBI SEDAP MALAM. Skripsi thesis, Universitas Mercu Buana Yogyakarta.
![]() |
Text
ABSTRACT.pdf Download (95kB) |
![]() |
Text
BAB I.pdf Download (168kB) |
![]() |
Text
BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (495kB) | Request a copy |
![]() |
Text
BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (198kB) | Request a copy |
![]() |
Text
BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (268kB) | Request a copy |
![]() |
Text
BAB V.pdf Download (90kB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (185kB) |
![]() |
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
![]() |
Text
SKRIPSI FULL TEXT.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Bunga sedap malam merupakan kelompok tanaman hias yang potensial dikembangkan oleh petani Indonesia. Secara konvensional bahan tanam untuk perbanyakan tanaman sedap malam adalah umbi yang diperoleh dari tanaman produksi yang telah berumur lebih dari 1,5 tahun. Serangan hama dalam proses penyimpanan umbi dapat menyebabkan kemunduran mutu ketersediaan bibit siap tanam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode yang tepat dalam pengelolaan hama kutu putih Dysmicoccus brevipes pada penyimpanan umbi sehingga diperoleh bibit dengan kualitas baik. Penelitian ini merupakan percobaan faktorial 4 x 2 yang disusun dalam rancangan acak lengkap dengan tiga ulangan. Faktor pertama yaitu metode pengeringan (K) terdiri atas empat aras yaitu : tanpa pengeringan, kering angin, kering matahari dan kering asap, faktor kedua yaitu pengaplikasian akar wangi (W) yang terdiri dari dua aras yaitu: tanpa akar wangi dan dengan akar wangi (0,2%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada interaksi antara metode pengeringan dan pengaplikasian akar wangi dalam pengelolaan hama kutu putih Dysmicoccus brevipes pada penyimpanan umbi sedap malam. Metode kering matahari memberikan nilai intensitas serangan hama dan presentase umbi rusak paling rendah dibandingkan perlakuan yang lain. Pada perlakuan kering asap menyebabkan intensitas serangan hama paling tinggi (15,28%) dan presentase umbi rusak setelah penyimpanan (21,06%). Sementara itu penambahan akar wangi cenderung dapat menekan intensitas serangan hama pada semua metode pengeringan. Kondisi bibit setelah penyimpanan menunjukkan perlakuan kering matahari mempunyai panjang bibit dan jumlah mata tunas paling besar, sementara itu pada viabilitas bibit tidak menunjukkan beda nyata pada semua perlakuan. Kata Kunci : umbi sedap malam, Dysmicoccus brevipes
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information/ Lokasi Hardcopy: | umbi sedap malam, Dysmicoccus brevipes |
Subjects: | S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling |
Divisions: | Fakultas Agroindustri > Program Studi Agroteknologi |
Depositing User: | Agroteknologi UMBY |
Date Deposited: | 17 Sep 2019 03:44 |
Last Modified: | 17 Sep 2019 03:44 |
URI: | http://eprints.mercubuana-yogya.ac.id/id/eprint/6487 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |