PENGGUNAAN PENGAWET DAN PEMANIS BUATAN PADA PANGAN JAJANAN ANAK SEKOLAH (PJAS) DI WILAYAH KABUPATEN KULON PROGO-DIY

Wariyah, Chatarina and Dewi, Sri Hartati Candra (2012) PENGGUNAAN PENGAWET DAN PEMANIS BUATAN PADA PANGAN JAJANAN ANAK SEKOLAH (PJAS) DI WILAYAH KABUPATEN KULON PROGO-DIY. agriTECH, 33 (2). pp. 146-153. ISSN print ISSN 0216-0455; online ISSN 2527-3825

[thumbnail of JURNAL]
Preview
Text (JURNAL)
PENGGUNAAN PENGAWET DAN PEMANIS BUATAN PADA PANGAN JAJANAN.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Pangan jajanan anak sekolah (PJAS) merupakan pangan olahan yang biasa dijual di Sekolah Dasar. Saat ini diketahui
banyak PJAS mengandung Bahan Tambahan Pangan (BTP) yang tidak memenuhi persyaratan (TMS) dan menggunakan
bahan berbahaya (formalin, rhodamin, boraks). Survei menunjukkan bahwa masyarakat di Kabupaten Kulon ProgoDIY dalam membeli produk pangan lebih mengutamakan pertimbangan harga murah, rasa, dan penampilan daripada
mutu dan gizi. Tujuan penelitian adalah menentukan profl PJAS yang beredar di Kabupaten Kulon Progo. Secara
khusus tujuan penelitian adalah mengidentifkasi PJAS dengan BTP (pengawet dan pemanis) TMS, penggunaan bahan
berbahaya pada PJAS dan mengevaluasi korelasi antara pendidikan pedagang PJAS dengan pengetahuan tentang
bahan tambahan. Sampling dilakukan dengan metode Proportionate Random Sampling, terdiri dua strata yaitu: strata
I sampling untuk menentukan kecamatan terpilih dan strata II sampling untuk menentukan jumlah SD tiap kecamatan
tempat mengambil sampel PJAS. Teknik pengumpulan data melalui observasi atau pengamatan langsung, interview
dan metode eksperimen untuk menentukan pengawet dan pemanis TMS dan bahan berbahaya. Analisis pengawet
Na benzoat dan asam sorbat, pemanis sakarin dan Na-siklamat, bahan berbahaya boraks dan formalin dilakukan di
laboratorium BBPOM dan BLK Yogyakarta. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik deskriptif dan diolah
menggunakan program microsoft excell dan SPSS for window version 13 untuk menguji korelasi Spearmen. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa PJAS yang beredar di Sekolah Dasar di kabupaten Kulon Progo terindikasi mengandung
bahan tambahan pangan dengan dosis TMS dan bahan berbahaya yang dilarang. Terdapat 4% sampel PJAS dengan
pengawet sodium benzoat dan asam sorbat TMS dan pemanis sodium siklamat 8% sampel. PJAS mengandung boraks
ada 3% sampel (cilok, sosis, kerupuk rambak) dan formalin 1% sampel pada burjo dan cimol. Ada korelasi antara
tingkat pendidikan pedagang dengan pengetahuan tentang bahan berbahaya seperti formalin dan boraks serta pemanis
buatan

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: Makanan jajanan, bahan tambahan pangan, bahan dilarang
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Fakultas Agroindustri > Program Studi Peternakan
Depositing User: Peternakan UMBY
Date Deposited: 19 Oct 2020 06:17
Last Modified: 19 Oct 2020 06:17
URI: http://eprints.mercubuana-yogya.ac.id/id/eprint/9143

Actions (login required)

View Item
View Item