Hubungan Antara Konformitas Teman Sebaya Dengan Perilaku Bullying Pada Remaja Awal Di Palangka Raya

Ketika memasuki usia remaja, keinginan untuk menjalin suatu persahabatan dengan teman sebaya semakin meningkat. Namun pada kenyataannya tidak semua remaja yang memiliki keinginan untuk menjalin persahabatan terhadap teman sebaya, hal ini ditujukkan dengan tingginya perilaku bullying yang terjadi di lingkungan remaja seperti memberikan julukan nama terhadap temannya berdasarkan bentuk fisik dan memanggil nama temannya dengan nama orang tua dari temannya, bahkan remaja sering memberikan tatapan tidak bersahabat dan sinis terhadap teman yang tidak disukai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konformitas teman sebaya dengan perilaku bullying pada remaja awal di Palangka Raya. Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan positif antara konformitas teman sebaya dengan perilaku bullying pada remaja awal di Palangka Raya. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 54 orang yang memiliki karakteristik remaja awal yang berusia 12-15 tahun. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan alat ukur Skala Perilaku Bullying dan Skala Konformitas Teman Sebaya. Teknik korelasi data yang digunakan adalah korelasi product moment dari Karl Pearson. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh koefisien korelasi (rxy) = - 0,436 dengan p = 0, 000. Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif antara konformitas teman sebaya dengan perilaku bullying sehingga hipotesis ditolak. Penelitian ini menunjukkan koefisien determinasi (R2) 0,190 yang berarti variabel konformitas teman sebaya memberi kontribusi sebesar 19% terhadap perilaku bullying dan sisanya 81% dipengaruhi faktor lain.