KUALITAS FISIK DAGING ITIK MANILA (Cairina moschata) BERDASARKAN UMUR POTONG YANG BERBEDA

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas fisik daging itik Manila dengan melihat nilai pH, daya ikat air, susut masak dan keempukan berdasarkan umur potong yang berbeda. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 02 Juli – 10 Agustus 2020 di Laboratorium Produksi Ternak, Fakultas Agroindustri, Universitas Mercu Buana Yogyakarta. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan pola searah terdiri dari 5 perlakuan yaitu itik Manila umur pemotongan 8 minggu, 10 minggu, 12 minggu, 14 minggu dan 16 minggu, masing-masing perlakuan diulang 3 kali. Variabel yang diamati meliputi nilai pH, daya ikat air, susut masak dan keempukan daging. Data dianalasis dengan analisis variansi, apabila hasil analisis variansi berbeda nyata maka dilanjutkan dengan uji Duncan’s New Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan rerata nilai pH secara berturut-turut untuk P1, P2, P3, P4 dan P5 adalah 6,23; 5,90; 5,93; 6,17 dan 6,10%. Rerata nilai daya ikat air adalah 29,74; 29,02; 27,02; 25,30 dan 23,92%. Rerata nilai susut masak adalah 50,67; 40,00; 42,67; 44,00 dan 44,00%. Rerata nilai keempukan adalah 0,81; 0,84; 0,85; 1,04 dan 1,12 kg/cm². Hasil analisis variansi menunjukkan bahwa perlakuan umur potong yang berbeda memberikan pengaruh yang berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap nilai pH dan susut masak namun memberikan pengaruh yang berbeda nyata (P<0,05) terhadap keempukan dan daya ikat air. Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa daging itik Manila (Cairina moschata) memiliki kualitas fisik daging yang terbaik pada umur pemotongan 10 minggu.