Laporan Akhir Program Kemitraan Masyarakat: Aplikasi Teknologi Pakan " Pembuatan Hay dan Burger" Guna Peningkatan Produktivitas Ternak Sapi

Tujuan program pengabdian PKM ini adalah: membentuk / mengembangkan
sekelompok masyarakat (UKM Mitra) agar lebih bisa mandiri secara ekonomi melalui
peningkatan kapasitasnya dalam pengelolaan potensi desa yang sudah ada untuk
meningkatkan produktivitas usaha ternaknya. Sehingga akan tercipta ketentraman,
kenyamanan dalam kehidupan bermasyarakat dan meningkatkan wawasan /pengetahuan dan
ketrampilannya dalam mengelola ternaknya. Desa Sidokarto berada di Jalan Godean km 8
berada di pinggiran kota Yogyakarta sehingga masyarakatnya sebagian merupakan pendatang
yang menempati beberapa perumahan dan berpenduduk cukup padat sehingga hanya tersedia
sedikit lahan yang bisa dimanfaatkan penduduk asli untuk beternak dan bertani. Untuk itu
beberapa peternak agar tidak mencemari lingkungan dengan bau kotoran ternak, membentuk
kandang-kandang kelompok untuk budidaya ternak (masalah bau kotoran sudah ditangani
dengan teknologi biogas dan pembuatan pupuk organik hasil PPM Vucer pengusul 2009 dan
ini merupakan potensi yang harus dikembangkan). Disamping itu di desa ini ada potensi
lahan yang cukup luas yang ditanami padi di sawah dan tanaman pohon perindang serta
aneka buah di pekarangan yang limbah pertanian dan daunnya berpotensi dipakai sebagai
pakan ternak. Permasalahan di desa ini adalah lahan khusus untuk penanaman hijauan
makanan ternak (HMT) sangat terbatas dan belum cukup untuk pemberian pakan di
sepanjang tahun terutama di musim kemarau, serta kurangnya pengetahuan dan teknologi /
manajemen pemanfaatan potensi limbah pertanian (pengawetan serta formulasi pakan
komplit) untuk stok pakan di musim kemarau bahkan sepanjang tahun tanpa setiap hari harus
mencari rumput “Ngarit”. Karena berupa limbah tentu saja kualitas gizinya rendah oleh
karena itu pemanfaatannya membutuhkan alat dan sentuhan teknologi yang nantinya dapat
awet untuk persediaan pakan sepanjang tahun. Selama ini untuk memenuhi kebutuhan ternak
memakai pakan seadanya yang kualitas dan kuantitasnya belum bisa memenuhi kebutuhan
ternak menyebabkan produktivitasnya belum maksimal. Kelangkaan HMT mengakibatkan
beberapa peternak “yang mampu” harus membeli pakan konsentrat buatan pabrik yang cukup
mahal, menyebabkan ongkos produksi meningkat. Demikian pula jika peternak akan
membuat stok pakan fermentasi (pakan komplit) maka harus pula membeli starter mikroba
dan aditif lainnya yang cukup mahal. Oleh karena permasalahan tersebut diatas, maka kami
tim pengusul akan menawarkan solusi metode yang akan diterapkan yaitu: penyuluhan
dan pelatihan serta pendampingan kepada mitra selama program PPM berjalan secara
periodik. Adapun target khusus yang akan dicapai adalah peningkatan pengetahuan dan
ketrampilan mitra dalam mengatasi kelangkaan hijauan makanan ternak serta mengelola
sumber daya alam yang tersedia (seperti limbah pertanian dan pupuk / sluri dari hasil PPM
sebelumnya) untuk memenuhi kebutuhan pakan sepanjang tahun melalui kegiatan
penyuluhan dan pelatihan tentang: 1). Teknologi pembuatan hay (pengawetan / pengeringan
HMT) dengan memanfaatkan panas sinar matahari, di musim kemarau 2). Teknologi
formulasi ransum komplit untuk sapi (Burger jerami), silase rumput gajah dan pembuatan
starter.