Perbandingan Kualitas Fisik Daging Burung Puyuh Afkir, Jantan Dan Betina

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kualitas fisik antara daging burung puyuh afkir, daging burung puyuh jantan dan daging burung puyuh betina. Penelitian ini dilaksanakan pada 20 Februari sampai dengan 24 April 2020. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Ilmu Produksi Ternak Fakultas Agroindustri Universitas Mercu Buana Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola searah dengan 3 perlakuan yaitu burung puyuh afkir, jantan dan betina, masing-masing perlakuan diulang 3 kali. Masing-masing ulangan terdiri dari 1 ekor burung puyuh. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis variansi (ANOVA) dan apabila diperoleh hasil yang berbeda nyata maka dilanjutkan dengan analisis Duncan’s New Multiple Range Test (DMRT). Variabel pengamatan meliputi pH, Daya Ikat Air (DIA), Susut Masak (Cooking Loss) dan Keempukan daging. Hasil penelitian menunjukkan rerata pH berturut-turut untuk daging puyuh afkir, burung puyuh jantan dan burung puyuh betina adalah 5,93; 5,93; 6,0. Rerata Daya Ikat Air (DIA) berturut-turut adalah 37,51%; 42,27%; 44,56%. Rerata Susut Masak (Cooking Loss) berturut-turut adalah 31,70%; 23,90%; 31,87%. Rerata Keempukan berturut-turut adalah 0,92 kg/cm2; 0,64 kg/cm2; 0,80 kg/cm2. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kualitas fisik daging burung puyuh jantan yang terbaik.