Hubungan Antara Perilaku Prososial Dengan Subjective Well-Being Pada Ibu Yang Bekerja

Subjective well-being menjadi bagian yang harus diperhatikan pada diri seorang ibu, dimana ketika menjalani peran sebagai seorang ibu yang bekerja dengan segala tugas dan tanggung jawab mengharuskan seorang ibu untuk dapat mengendalikan dan mengatur diri agar mampu menjalankan semua tugas dan tanggung jawab dengan sebaik-baiknya, sehingga tidak menimbulkan masalah pada kesejahteraannya. Oleh karena itu perilaku prososial penting untuk dilakukan karena dengan melakukan perilaku prososial maka ibu yang bekerja akan mengalami emosi positif yang lebih besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara perilaku prososial dengan subjective well-being pada ibu yang bekerja. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 65 orang yang memiliki karakteristik seorang wanita bekerja yang sudah menikah dan memiliki anak, masa kerja minimal 1 tahun, dan usia minimal 22 tahun dan maksimal 60 tahun. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan metode purposive sampling. Pengambilan data menggunakan Skala Perilaku Prososial dengan Skala Subjective Well-Being. Teknik analisis data yang digunakan adalah korelasi product moment dari Karl Pearson. Hasil analisis data yang diperoleh menunjukkan nilai koefisien korelasi (rxy) sebesar = 0,371 dengan p = 0,001 yang berarti terdapat hubungan positif yang signifikan antara perilaku prososial dengan subjective well-being.