Hubungan Antara Harga Diri Dengan Resiliensi Pada Remaja Korban Perundungan Siber Di Kota Purwokerto

Teknologi digital saat ini semakin berkembang dan meluas yang hamper tidak dapat dipisahkan dari setiap aspek kehidupan sosial. Salah satu bentuk kemajuan teknologi informasi dan komunikasi adalah media sosial. Individu yang berselanjar di sosial media menghadapi beberapa risiko salah satunya adalah menerima perilaku tidak baik dari individu lain atau bisa disebut perundungan siber.Resiliensi dibutuhkan pada remaja korban perundungan siber agar mampu keluar dari situasi atau keadaan yang membuatnya tertekan. Salah satu faktor yang dapat membentuk resiliensi adalah harga diri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara harga diri dengan resiliensi pada remaja korban perundungan siber di kota Purwokerto. Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan yang positif antara harga diri dengan resiliensi pada remaja korban perundungan siber. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 107 remaja korban perundungan siber di kota Purwokerto. Pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan skala, yaitu skala harga diri dan skala resiliensi dan dianalisis menggunakan Teknik analisis product moment. Hasil dari penelitian ini adalah ada hubungan positif yang signifikan antara harga diri dengan resiliensi pada remaja korban perundungan siber di kota Purwokerto ditunjukan dengan nilai (rxy) = 0,645 (p < 0,050). Tingkat harga diri pada remaja korban perundungan siber di kota Purwokerto tergolong sedang. Tingkat resiliensi pada remaja korban perundungan siber di kota Purwokerto tergolong sedang. Sumbangsih efektif harga diri terhadap resiliensi pada remaja korban perundungan siber sebesar 41,6 % ditunjukkan oleh koefisien determinan (r 2) = 0,416.