Hubungan Antara Intensitas Menonton Prank Dengan Perilaku Cyberbullying Pada Remaja Tengah Di Yogyakarta

Remaja zaman sekarang tidak terhindar dari paparan internet dan tontonan prank yang tidak jarang didalamnya terdapat konten berisikan perilaku negatif yang dapat dicontoh oleh remaja saat ini, perilaku negatif tersebut seperti ucapan kasar, menggunakan kata-kata umpatan, menunjukkan perilaku yang dapat membahayakan orang lain atau menyakiti perasaan tanpa rasa bersalah, menertawakan kesusahan dan keburukan orang lain, dan lain-lain. hal tersebut dapat memicu terjadinya perilaku cyberbullying dikalangan remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara intensitas menonton prank dengan perilaku cyberbullying pada remaja tengah. Subjek penelitian ini didapatkan dengan menyebar skala kepada remaja yang suka menonton video dengan konten prank melalui grup atau chat pribadi. Dari hasil penyebaran skala didapatkan subjek penelitian dengan jumlah 75 dengan usia 15-18 tahun. Alat pengumpul data menggunakan skala Likert, berupa Skala Perilaku cyberbullying dan Skala Intensitas Menonton prank. Tenik analisis yang digunakan adaah korelasi Product Moment dari Karl Pearson. Hasil penelitian menunjukkan nilai koefisien korelasi rxy= 0,328 dengan taraf signifikansi sebesar p = 0,002 (p < 0,01) yang berarti ada hubungan positif yang signifikan antara intemsitas menonton prank dengan perilaku cyberbullying. Semakin tinggi tingkat intensitas menonton prank pada remaja, semakin tinggi pula tingkat perilaku cyberbullying-nya.