HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN SUBJECTIVE WELL-BEING PADA IBU YANG BEKERJHUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN SUBJECTIVE WELL-BEING PADA IBU YANG BEKERJA

Menjadi ibu yang bekerja bukanlah hal yang mudah, karena harus membagi waktu antara berperan sebagai wanita karir, sebagai istri dan sebagai ibu yang bertanggung jawab dalam mengasuh dan mendidik anak. Sehingga seorang ibu bekerja harus memiliki self-efficacy yang tinggi supaya dapat merasakan kesejahteraan dikehidupannya.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self efficacy dengan Subjective well-being pada ibu yang bekerja. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 60 orang yang memiliki ciri-ciri sebagai ibu bekerja yang memiliki anak usia 1-15 tahun dengan masa kerja minimal satu tahun. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling. Alat pengumpulan data menggunakan Skala Self Efficacy dan Skala Subjective Well-Being. Hasil analisis dengan uji korelasi product moment antara self efficacy dengan subjective well-being pada ibu yang bekerja menunjukkan nilai koefisiensi korelasi (R) = 0,360 (p ≤ 0,050). Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara self efficacy dengan subjective well-being pada ibu yang bekerja.