HUBUNGAN ANTARA SENSATION SEEKING DENGAN PERILAKU ALKOHOLISME PADA REMAJA

Masa remaja adalah masa perubahan yang cepat pada manusia dalam sisi biologis, kognisi, dan emosional. Remaja memerlukan penyesuaian diri yang baik agar mampu membina hubungan baik dengan suatu kelompok di lingkungannya. Kegagalan remaja dalam penyesuaian diri menyebabkan remaja cenderung berperilaku asosial dan melakukan kenakalan-kenakalan salah satunya yaitu penggunaan minuman keras. Alkoholisme salah satu permasalahan penggunaan alkohol dan dapat diartikan sebagai sekelompok perilaku yang berkembang setelah penggunaan alkohol secara berulang-ulang. Pencarian sensasi (sensation seeking) dengan pengambilan keputusan yang beresiko adalah faktor utama yang bertanggung jawab atas tingginya tingkat penggunaan alkohol pada remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara sensation seeking dengan perilaku alkoholisme pada remaja. Semakin tinggi sensation seeking pada remaja maka akan semakin tinggi pula perilaku alkoholismenya. Subjek penelitian ini berjumlah 50 remaja, dengan kategorisasi skring test AUDIT sedang hingga tinggi. Cara pemilihan subjek menggunakan metode purposive sampling, dengan pengambilan data penelitian menggunakan Skala Perilaku Alkoholisme dan Sensation Seeking Scale. Teknik analisis data yang digunakan menggunakan korelasi product moment. Hasil analisis data diperoleh koefisien korelasi (rxy) = 0,535 dengan p = 0,000 (p < 0,050). Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara variabel sensation seeking dengan variabel perilaku alkoholisme