Diskriminasi Pada Keluarga Orang Dengan Gangguan Jiwa

Keluarga memiliki peran utama dalam pemulihan anggota keluarganya yang mengalami gangguan jiwa atau yang dikenal dengan istilah orang dengan gangguan jiwa. Di sisi lain, keluarga juga merasakan dampak dari perawatan ODGJ, salah satunya diskriminasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui siapa yang menjadi pelaku diskriminasi dan apa saja bentuk perilaku diskriminasi yang ditujukan pada keluarga ODGJ. Subjek penelitian terdiri dari 30 subjek untuk mengisi survei, kemudian diambil 3 subjek untuk menjadi partisipan wawancara. Cara pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan analisis data kualitatif dan kuantitatif untuk mengetahui presentase. Hasil penelitian ini yaitu adanya diskriminasi pada keluarga orang dengan gangguan jiwa (20%) dengan pelaku diskriminasi dari tetangga, keluarga, teman, tokoh msyarakat, tenaga profesional, instansi, dan anggota keagamaan. Sedangkan bentuk diskriminasi yang dilakukan oleh pelaku yaitu diskriminasi verbal, penghindaran, pengusiran, dan penyerangan. Dari data kualitatif, ditemukan penyebab terjadinya diskrimiansi, yaitu kondisi ODGJ, lama sakit ODGJ, dan pengetahuan terkait gangguan jiwa, baik masyarakat maupun keluarga. Namun diskriminasi tidak terjadi pada 80% dari 30 subjek.