Kepuasan Hidup Pada Waria Di Pondok Pesantren Waria Al-Fatah Yogyakarta

Waria merupakan individu yang merasa dan berfikir berbeda dari sudut pandang kelamin yang telah ditetapkan, dan masuk dalam gangguan identitas jenis kelamin; dalam konteks penelitian ini, seorang laki-laki mengubah dan menampilkan dirinya sebagai perempuan. Kejanggalan perilaku ini belum mendapatkan penerimaan dari masyarakat terkait pertentangan konstruksi gender. Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui bagaimana gambaran kepuasan hidup pada waria di pondok pesantren waria al-fatah Yogyakarta. Pertanyaan penelitian mengarah pada bagiamana gambaran kepuasan hidup pada waria di pondok pesantren waria al-fatah Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dan dengan pendekatan fenomenologi. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi lapangan dan juga dokumentasi. Partisipan penelitian dipilih dengan menggunakan metode sampling purposeful. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 4 orang pria yang telah mengubah dirinya menjadi wanita. Hasil analisis data menunjukkan bahwa kepuasan hidup pada waria tercapai ketika mereka menerima kehidupannya, baik kondisinya saat ini maupun keberhasilannya dalam mengubah penampilan fisiknya menjadi Wanita. Sumber kepuasan hidupnya berasal dari dukungan sosial yang diperoleh dari keluarga, sesame kawan waria dan juga dari pasangan hidupnya; karena terpenuhinya kebutuhan untuk mencintai dan dicintai. Hambatan terbesar yang mereka hadapi adalah penolakan dari masyarkat. Menghadapi kesulitan ini, strategi coping yang digunakan adalah mendekatkan diri kepada Tuhan dan juga mengasah keterampilan & passion yang dimiliki. Waria memiliki kepuasan hidup yang tinggi ketika ia dapat menerima hdiupnya dan mendapat dukungan dari masyarakat