Perilaku Prososial Pada Scooterist Di Yogyakarta

Dalam kehidupan bersosial pada umumnya manusia selalu membutuhkan pertolongan orang lain untuk bertahan hidup. Namun tidak semua orang mampu konsisten untuk selalu memberikan pertolongan kepada orang lain dikarenakan banyak fator yang mempengaruhi, dan biasanya juga orang akan memberi pertolongan kepada orang lain hanya semampunya saja. Namun hal tersebut sedikit berbeda dengan kelompok scooteris yang aktif membantu sesama terutama di jalanan dan cendrung ke arah berlebihan sehingga memberi resiko terhadap scooteris itu sendiri, disaat pengendara pada umumnya hanya acuh terhadap sesama pengendara yang sedang mengalami kendala di jalanan ada satu kelompok pengendara yang kerap mencuri perhatian karena mampu menunjukan kepedulian dan pertolongan kepada sesama dijalanan, yaitu pengendara vespa (scooteris). Penelitian ini bertujuan untuk memahami perilaku prososial pada scooteris, mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi sekaligus makna perilaku prososial bagi scooterist. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Metode pengumpulan data menggunakan metode wawancara mendalam dan observasi lapangan. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 2 orang dan setiap masing-masing subjek mempunyai satu partisipan. Hasil penelitian ini menunjukan gambaran perilaku prososial scooterist meliputi beberapa aspek yaitu keramah tamahan, kerjasama, menolong, berbagi, bertindak jujur, bedermawan dan persaudaraan. factor yang mempengaruhi perilaku prososial scooterist terbagi menjadi dua yaitu factor internal dan factor eksternal, factor internal berupa empaty, kesadaran dan keinginan untuk membudayakan perilaku prososial, dan factor eksternal berupa pengaruh slogan scooterist dan tanggung jawab untuk menjaga dan melanjutkan budaya yang diwariskan secara turun-temurun. Makna perilaku prososial bagi scooterist yaitu adanya kebahagian dan nikmat hidup yang scooterist temukan ketika melakukan perilaku prososial.