Gambaran Remaja Broken Home Dalam Membangun Rasa Percaya Diri

Remaja merupakan tahap yang dilalui oleh setiap individu, fase remaja merupakan fase unik karena merupakan fase peralihan dari kanak- kanak ke remaja. Keluarga yang harmonis akan menunjang tumbuh kembang anak menjadi lebih baik, akan tetapi tidak semua individu memiliki keluarga yang harmonis, keluarga tidak utuh atau disebut juga broken home mengakibatkan anak memiliki fantasi tersendiri akan diri idealnya. Remaja akan cenderung mengasumsikan dirinya sempurna, hal tersebut baik apabila dapat menunjang rasa percaya diri akan tetapi akan menjadi buruk apabila berlebihan dan cenderung ke arah narsisme. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran perilaku narsisme pada remaja broken home. Data pada penelitian ini diperoleh menggunakan metode kualitatif dengan desain studi kasus. Subjek dalam penelitian ini berjumlah dua orang dengan kriteria remaja yang berada pada rentang usia 10-24 tahun dan mengalami broken home, sedangkan informan pada penelitian ini berjumlah empat orang dengan masing- masing subjek 2 informan. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan metode wawancara dan observasi pada saat wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan gambaran remaja broken home yang memiliki rasa percaya diri yang baik dan diimbangi oleh prestasi serta dukungan sosial yang baik.