Hegemoni Konten Politik di New Media pada Pemilihan Presiden Indonesia

Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi konten politik yang hegemonik di new media
serta bagaimana konten tersebut dikontestasikan dan diperebutkan, khususnya pada
pemilihan presiden Indonesia tahun 2019. Penelitian ini juga bertujuan untuk
menunjukkan bagaimana pergeseran pandangan tentang new media khususnya dalam
konteks politik. Penelitian ini menggunakan metode social network analysis (SNA)
dengan objek media online, facebook, instagram, twitter dan youtube. Waktu
pengambilan data yaitu 15 Januari – 14 Februari 2019. Penelitian ini menemukan
bahwa, pada konten politik, terdapat 3 (tiga) konten yang hegemonik dan
dikontestasikan yaitu; (1) Infrastruktur (2) Energi (3) Pangan. Konten tersebut
menjadi wacana yang menghegemoni audien dan juga saling dikontestasikan dan
diperebutkan di ruang new media guna mendapatkan dukungan politik. Munculnya
konten yang hegemonik itu mendorong new media bergeser dan berubah menjadi
medium yang tersentralisasi, dibawah kontrol dan termonopoli dalam new media.
Singkat kata, konten dan wacana politik yang plural, bergeser menjadi konten tunggal
yang seragam, terkontrol dan tersentralisasi. New media yang semula membuka
pengetahuan baru, informasi yang terbuka, fleksibel dan dinamis, bergeser menjadi
medium monopoli informasi, tidak dinamis dan tunduk pada rezim algoritma
teknologi new media