Perilaku Merokok Pada Mahasiswi

Mengutip dari infodatin KEMENKES RI tahun 2018, Penggunaan tembakau adalah penyebab global yang utama dari kematian yang dapat dicegah. Saat ini, Indonesia masih menjadi negara ketiga dengan jumlah perokok aktif terbanyak di dunia (61, 4 juta perokok), setelah China dan India. Meskipun bahaya rokok sudah banyak diinformasikan namun jumlah perokok di Indonesia tidak menurun, bahkan ada kecenderungan meningkat setiap tahun (Roschayati, 2015). Perokok laki-laki memang masih mendominasi dalam kegiatan merokok di Indonesia, namun jumlah perokok perempuan saat ini terus mengalami peningkatan. Hasil Riset Kesehatan Dasar menunjukkan bahwa jumlah perokok perempuan yang berusia diatas 15 tahun meningkat dalam rentang tahun 2007-2013, yaitu pada tahun 2007 jumlah perokok perempuan sebanyak 5.2% dan pada tahun 2013 meningkat menjadi 6.7% (Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI, 2015). Berdasarkan data tersebut maka dapat dikatakan bahwa terjadi peningkatan yang cukup signifikan pada perokok perempuan setiap tahunnya. Perilaku merokok pada perempuan menjadi suatu perdebatan mengenai keetisannya di kalangan masyarakat tertentu yang akhirnya menimbulkan berbagai anggapan. Peneliti berpendapat perlunya memahami perilaku merokok pada mahasiswi Universitas Mercubuana Yogyakarta jurusan Psikologi. Dengan menggunakan metode kuantitatif yaitu dengan menyebar kuesioner tertutup sebanyak 30, penelitian ini bertujuan dapat memahami mengapa jumlah perokok perempuan terus meningkat, sehingga harapan peneliti dapat ditemukannya solusi atas bertambahnya jumlah perokok pada perempuan. Hal demikian mendasari perlunya indentifikasi gambaran prilaku perokok pada perempuan khususnya pada mahasiswi di Universitas Mercubuana Yogyakarta jurusan Psikologi.