EFEKTIFITAS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL KELAS VII SMP NEGERI 1 KODI BANGEDO

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas model pembelajaran inkuiri masalah terhadap hasil belajar dan keaktifan siswa terhadap pembelajaran matematika pada materi sistem persamaan linear dua variabel. Serta mengetahui tanggapan siswa terhadap model pembelajaran yang dilakukan. Jenis penelitian ini adalah penelitian gabungan yakni deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Penelitian dilaksanakan pada semester genap pada tahun ajaran 2021/2022 dengan materi sistem persamaan linear dua variabel. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VII SMP Negeri 1 Kodi Bangedo yang berjumlah 30 siswa. Instrumen penelitian ini meliputi lembar pengamatan keaktifan siswa, lembar kuisioner tanggapan siswa dan tes hasil belajar siswa. Pengujian validitor dan reliabilititas yang digunakan melibatkan sebagai pakar validator instrumen. Setelah dianggap valid kemudian diuji coba instrumen dengan skala kecil yang kemudian direvisi untuk butir yang dianggap tidak valid dan kemudian diujikan ke skala besar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektifitas pembelajaran matematika dengan model pembelajaran inkuiri pada masalah materi sistem persamaan linear dua variabel dari hasil belajar siswa tergolong dari kategori sangat rendah. Hal ini dinyatakan keaktifan siswa yang tergolong dalam kategori cukup dan jika dilihat keterlibatan siswa juga tergolong dalam kategori cukup. Tanggapan siswa terhadap pembelajaran inkuiri pada masalah pembelajaran matematika sistem persamaan linear dua variabel secara umum baik. Indikator 1 mengenai memahami isi pelajaran mencapai 70%, indikator 2 mengenai memberi kepuasaan atas pengatahuan baru mencapai 71%, indikator 3 mengenai meningkatkan aktivitas pembelajaran mencapai 67%, indikator 4 mengenai meningkatkan minat siswa untuk belajar mencapai 76% dan inkikator 5 mengenai meningkatkan rasa tanggung jawab mencapai 80%. Secara keseluruan, 58,3% dari jawaban siswa dapat menerima dan terbantu dengan penggunaan pembelajaran inkuiri masalah.