LAPORAN AKHIR PENELITIAN DANA UMBY PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN (FOOD SECURITY AND VULNERABILTY ATLAS} DI WILAYAH URBAN PERKOTAAN

Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling utama dan pemenuhannya merupakan bagian dari hak asasi manusia yang dijamin di dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai komponen dasar untuk mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas. Ketahanan pangan merupakan masalah pembangunan berkelanjutan yang kompleks dan melibatkan banyak sektor. Pemenuhan kebutuhan pangan yang cukup dan terjangkau oleh seluruh penduduk dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan telah menjadi salah satu tujuan utama pembangunan nasional.
Urbanisasi menjadi salah satu dampak dari program aglomerasi perkotaan, tidak terkecuali Kota Yogyakarta. Realitasnya, di wilayah urban (urban frange area) telah terjadi perubahan pola kehidupan masyarakatnya. Faktor utama dalam perubahan tersbut adalah faktor kependudukan, dan proses densifikasi permukiman yang terjadi karena meningkatnya kebutuhan akan ruang di daerah perkotaan. Realitas tersebut tentu akan berdampak pada perubahan berbagai aspek, yakni aspek politik, sosial, ekonomi, tidak terkecuali persoalan pemenuhan kebutuhan pangan dalam kerangka ketahanan pangan.
Peta Ketahanan dan Kerawanan Pangan (Food Security and Vulnerability Atlas/FSVA) merupakan peta tematik yang menggambarkan visualisasi geografis dari hasil analisis data indikator kerentanan terhadap kerawanan pangan. Lebih jauh dengan FSVA dapat diperlihatkan dengan cepat di mana daerah yang rentan terhadap kerawanan pangan serta mengapa daerah tersebut rentan terhadap kerawanan pangan. FSVA dapat menyokong informasi bagi pengambil keputusan dalam perencanaan program, penentuan sasaran serta intervensi kerawanan pangan dan gizi khususnya di daerah urban perkotaan. Guna membantu percepatan dan ketepatan pengambilan keputusan terkait dengan ketahanan pangan dan kerentanan pangan khususnya di wilayah urban perkotaan perlu dibuat Peta Ketahanan dan Kerawanan Pangan (Food Security and Vulnerability Atlas/FSVA). Pembuatan peta FSVA berbasis data hasil survei yang dilaksanakan di wilayah urban (fringe urban area) Kota Yogyakarta yang meliputi 5 Kecamatan, yakni: Tegalrejo, Wirobrajan, Kota Gede, Mantrijeron dan Umburharjo. Metode survei dipilih dengan dukungan data sekunder dan data primer. Data sekunder yang akan digunakan adalah data yang dikumpulkan dari dokumen atau naskah tertulis yang dapat ditelusuri sumber penerbitan, baik dari pemerintah, lembaga swasta atau perorangan. Data primer adalah data yang dikumpulkan langsung dari sumbernya dan atau yang berasal dari pengukuran langsung terhadap obyek pengkajian melalui penyebaran kuisioner, wawancara, dan observasi. Penentuan sampel parapihak dilakukan secara purposif (purposive sampling) pada tataran rumah tangga. Implementasi metode pengumpulan data disesuaikan dengan kedalaman informasi yang harus digali dan ketersediaan sumberdaya. Analisis kerangka logika dipersiapkan untuk menata keterkaitan dan konsistensi antara sasaran, tujuan, output yang diharapkan, kegiatan yang diperlukan untuk menghasilkan output, serta input yang disediakan untuk melaksanakan rincian kegiatan pembuatan peta FSVA.
Kesimpulan yang dapat dikemukakan bahwa Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan (Food Security and Vulnerability Atlas – FSVA) di Kota Yogyakarta ditentukan oleh aspek ketersediaan yang dipengaruhi oleh rasio luas lahan baku sawah terhadap luas wilayah dan aspek akses pangan yang terkait dengan besaran rasio jumlah penduduk tingkat kesejahteraan terendah terhadap jumlah penduduk, serta aspek pemanfaatan pangan di sebagian kecil wilayah dipengaruhi oleh rasio penduduk per tenaga kesehatan terhadap kepadatan penduduk.